Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Republik Indonesia, KH Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menyampaikan bahwa Aceh berpeluang mendapatkan tambahan kuota haji pada masa mendatang.
Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh, pada tahun 2025, Aceh mendapatkan kuota haji sebanyak 4.378 orang, yang terdiri dari 4.110 jemaah reguler, 219 jemaah lansia, 13 jemaah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 36 petugas haji daerah (PHD) .
“Tadi malam Pak Gubernur juga sudah mengajukan permintaan penambahan kuota. Insyaallah ke depan, deputi dalam negeri akan mengurus soal ini. Kita doakan bersama,” ujar Gus Irfan, saat pelepasan jamahan haji kloyet 1 di Banda Aceh, Sabtu (17/5/2025).
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Dr. Azhari, menjelaskan bahwa semua jemaah haji dari seluruh Indonesia akan menerima biaya hidup (living cost) sebesar 750 riyal atau setara Rp3.030.000.
“Living cost itu diberikan kepada seluruh jemaah se Indonesia. Sedangkan wakaf Baitul Asyi hanya diberikan kepada jemaah asal Aceh, karena bersumber dari hasil pengelolaan wakaf Baitul Asyi,” ujarnya.
Ia menambahkan, Gubernur Aceh Muzakkir Manaf telah menyampaikan harapan agar nilai wakaf Baitul Asyi tahun ini dapat ditingkatkan. Tahun sebelumnya, nilai wakaf tersebut sebesar 1.500 riyal, atau sekitar Rp6 juta.
“Pak Gubernur berharap semoga tahun ini jumlahnya bisa ditambah. Beliau sudah menyampaikan permohonan itu. Tapi memang belum ada kepastian angka pastinya,” tambahnya.
Untuk teknis penyalurannya, living cost sebesar 750 riyal akan dibagikan kepada jemaah sebelum keberangkatan, bersamaan dengan gelang identitas, paspor, dan perlengkapan lainnya.
“Sedangkan dana wakaf Baitul Asyi akan diberikan setibanya di Mekkah, dengan syarat menunjukkan kartu khusus yang diterbitkan oleh Pemerintah Aceh,” tutupnya.