Analisaaceh.com, Banda Aceh | Buku biografi Abu Doto: Perjuangan Tanpa Akhir resmi dilaunching hari ini, Senin (31/8/2020).
Peluncuran buku setebal 325 halaman yang mengisahkan sosok mantan Gubernur Aceh Zaini Abdullah atau yang akrab disapa Abu Doto tersebut dilaksanakan di Hotel Kryad, Banda Aceh.
Abu Doto yang hadir dalam acara itu juga memberikan pandangannya terkait buku yang memuat kisah perjalanan hidupnya sejak kecil, saat menjadi salah seorang petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga berhasil menjabat sebagai Gubernur Aceh pada periode 2012-2017.
Dalam paparannya terhadap buku itu, Abu mengungkapkan tujuan dari buku tersebut ialah untuk mengingatkan kepada generasi-generasi selanjutnya bahwa sejarah itu benar adanya.
“Ini bukan untuk membangkitkan amarah, tapi ini hanya untuk mengingatkan bahwa sejarah itu ada,” ungkap Abu Doto.
Lanjut Abu, untuk masa sekarang Aceh tidak seharusnya mengungkit masalah masa lalu yang dapat menyebabkan timbulnya amarah. Tapi sebaliknya, harus bisa mencari sesuatu yang bisa dijadikan pelajaran di masa yang akan datang.
“Kemudian yang kita harapkan supaya ini menjadi pelajaran bagi apa yang harus kita bikin untuk daerah tanah indatu kita ini,” kata Abu.
Selain itu, Abu juga mengungkapkan, selama menjabat sebagai Gubernur Aceh, salah satu tantangan yang sangat berat di hadapinya ialah pada saat menandatangani qanun terkait hukum jinayah.
“Salah satu tantangan berat saya jadi gubernur adalah menandatangani qanun jinayah. Tantangan itu datang dari temapat dimana saya menetap selama 25 tahun, yaitu di Swedia,” ujar Abu.
Usai penandatanganan qanun tersebut, seorang pejabat non Muslim dari Swedia seperti menegurnya.
“Saya bukan tipe orang siapa yang mau atau yang tidak mau, tetapi saya sebagai pimpinan daerah harus melaksanakannya, karena mayoritas penduduk Aceh adalah Muslim,” pungkas Abu.