Bupati Shabela Minta BUMN dan BUMD Perjelas Penyaluran CSR

Dialog pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan bersama pimpinan perusahaan BUMN dan BUMD serta Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah di gedung PWI Aceh Tengah (foto/karmiadi)

Analisaaceh.com, Takengon | Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar minta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Negeri pengahasil Kopi Arabika terbaik Dunia itu memperjelas Penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR).

Hal itu disampaikan Bupati Shabela saat menggelar dialog bersama pimpinan BUMN, BUMD dan Pemerintah Kabupaten setempat di Gedung PWI Aceh Tengah, Sabtu (25/01/2019).

Dalam dialog tersebut mencuat, pihak Pemerintah Aceh Tengah belum menerima laporan terkait CSR yang disalurkan, bahkan Pemerintah Daerah belum menerima laporan kemana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan disalurkan.

Bupati meminta, penyaluran CSR atau aksi sosial yang dilakukan BUMN dan BUMD serta perusahaan swasta agar bekerjasama dengan Pemerintah Daerah sehingga paradigma terhadap keberadaan perusahaan bernilai positif ditengah-tengah.

Lain itu, penyaluran CSR tersebut selama ini tak pernah dipublish oleh awak media, kedepan informasi itu harus diketahui wartawan.

Hasil pertemuan dalam dialog itu diharapkan Bupati juga sebagai langkah selanjutnya dalam membina hubungan kerjasama dengan PWI sebagai wadah wartawan dari berbagai media selaku mitra kerja.

Beliau menambahkan forum dialog digelar pada hari tersebut adalah sesi pembuka, karena selanjutnya PWI tidak lagi sebagai penyelenggara, namun sebagai pemantau pelaksanaan rencana kerja yang akan disesuaikan dengan rancangan di Bappeda.

“Kedepan BUMN dan BUMD yang ada di Aceh Tengah harus sinergis dengan Pemerintah Daerah,” pinta Shabela.

Sementara Kepala Bappeda Aceh Tengah Drs. Amir Hamzah, dalam kesempatan tersebut memaparkan rancangan kerja dengan BUMN dan BUMD di tahun 2020, tidak hanya disalurkan melalui fisik, tapi juga non fisik.

Amir Hamzah mengatakan dalam forum, terkait rancangan penataan kota ada keterlibatan dana CSR dari BUMN dan BUMD serta pihak swasta yang digunakan. Dana CSR juga tidak harus total penggunaanya dianggarkan ke program kerja pemerintah, namun hanya sekian persen dari dana yang ada. Untuk program CSR dari pihak terkait dapat berjalan seperti biasa, namun dengan catatan ada laporan ke pihak Bappeda.

Amir Hamzah menambahkan, pihaknya akan segera merampungkan segala kebutuhan terkait program, agar di awal Maret sudah dapat terlaksana dengan adanya persetujuan dari semua pihak.

Ketua PWI Aceh Tengah, Jurnalisa saat memberikan sambutan dihadapan forum mengatakan dana CSR agar dapat menyentuh berbagai bidang, salah satunya sektor wisata. Karena menurutnya, saat ini wisata di Kabupaten Aceh Tengah semakin populer dikalangan wisatawan. Ketua PWI berharap CSR juga dapat menyentuh bidang kesenian, dengan adanya lokasi pentas seni yang disediakan pengelola hotel dan kawasan wisata, semakin mempopulerkan adat istiadat yang ada di Gayo kepada wisatawan.

Komentar
Artikulli paraprakBupati Aceh Utara Lantik 11 Pejabat Eselon II
Artikulli tjetërBNPB Luncurkan Uji Coba Layanan Call Center 24 Jam