Cakupan Imunisasi di Pidie Ditargetkan 95% Tahun 2024

Analisaaceh.com, Pidie | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan cakupan imunisasi di seluruh negeri dengan menetapkan target minimal 95% untuk vaksinasi dasar, terutama bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Program imunisasi ini mencakup imunisasi dasar lengkap seperti Bacillus Calmette-Guérin (BCG), Diphtheria, Pertussis, Tetanus (DPT), Polio, Hepatitis B, dan Campak, serta imunisasi tambahan seperti vaksin rotavirus dan Human Papillomavirus (HPV).

Data tahun 2023 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di berbagai daerah sangat bervariasi. Beberapa wilayah telah berhasil mencapai lebih dari 90%, sementara wilayah lain masih tertinggal di bawah target.

Dalam upaya mencapai cakupan yang ditetapkan, Kemenkes terus melakukan pemantauan rutin serta meluncurkan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi. Di sisi lain, akses vaksin juga dijamin melalui distribusi yang memadai ke puskesmas dan posyandu, khususnya di daerah-daerah terpencil.

Namun, tantangan signifikan seperti penyebaran informasi yang salah (misinformation) dan aksesibilitas yang terbatas di wilayah terpencil masih menjadi hambatan utama.

Kemenkes berusaha mengatasi tantangan ini dengan pendekatan yang terintegrasi serta melibatkan dukungan dari berbagai pihak, baik di sektor publik maupun swasta.

Dengan demikian, diharapkan cakupan imunisasi dapat meningkat secara signifikan, dan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, dapat terjamin dengan lebih baik.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas program imunisasi, Kemenkes juga memanfaatkan inovasi teknologi digital. Aplikasi mobile dan platform online telah dikembangkan untuk menyebarkan informasi mengenai jadwal vaksinasi serta lokasi pos imunisasi.

Langkah ini memudahkan orang tua, terutama yang berada di daerah terpencil, untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.

Selain itu, data imunisasi yang dikumpulkan secara digital memungkinkan Kemenkes untuk memantau cakupan imunisasi secara real-time, membantu pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat sasaran.

Kerja sama lintas sektor juga terus diperkuat. Kemenkes aktif melibatkan organisasi non-pemerintah dan sektor swasta dalam pelaksanaan program vaksinasi, termasuk dalam mengadakan vaksinasi massal di sekolah-sekolah dan komunitas.

Program ini tidak hanya menjangkau lebih banyak anak-anak, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan bersamaan dengan program vaksinasi bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat vaksin serta menjawab keraguan yang masih ada.

Di tengah upaya meningkatkan cakupan imunisasi, tantangan berupa misinformation yang tersebar di media sosial dan stigma negatif terhadap vaksinasi masih menjadi hambatan signifikan.

Untuk mengatasinya, Kemenkes berkomitmen melawan penyebaran informasi yang salah melalui kampanye edukasi berbasis bukti ilmiah. Selain itu, Kemenkes memperkuat komunikasi dengan masyarakat melalui forum-forum diskusi, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar langsung dari sumber yang terpercaya.

Kemenkes juga secara berkala melakukan survei untuk memahami pandangan masyarakat terkait imunisasi. Hasil survei ini digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan intervensi lebih lanjut guna mempercepat pencapaian target cakupan vaksinasi.

Dengan langkah-langkah yang inovatif dan kerja sama yang solid, Kemenkes berharap tidak hanya dapat mencapai target cakupan imunisasi, tetapi juga menciptakan generasi yang lebih sehat dan terlindungi dari penyakit menular.

Sebagai bagian dari upaya penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi polio, Kemenkes menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dosis 1 dan 2 di 33 provinsi Indonesia hingga 23 September 2024.

Tujuan utama PIN ini adalah mencegah penyebaran penyakit polio dan melindungi generasi mendatang melalui vaksinasi yang efektif. Pelaksanaan program melibatkan berbagai strategi, termasuk kampanye edukasi di komunitas, penyediaan pos imunisasi di lokasi strategis, dan kerja sama dengan pemerintah daerah serta organisasi non-pemerintah.

Hingga tanggal tersebut, capaian vaksinasi untuk dosis 1 dan 2 menunjukkan hasil yang positif, dengan peningkatan signifikan dalam cakupan imunisasi di berbagai daerah.

Data yang diperoleh selama pelaksanaan ini akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program dan mengidentifikasi daerah yang memerlukan perhatian lebih.

Meskipun ada tantangan seperti informasi yang salah tentang vaksinasi dan aksesibilitas di daerah terpencil, Kemenkes terus berupaya memastikan bahwa semua anak mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan dari penyakit polio.

Target Imunisasi Kabupaten Pidie

Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijay, pada 19 September 2024 pada saat di wawancarai menyatakan bahwa Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pengelolaan Imunisasi dirincikan sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan (survei) pada tahun 2023 adalah 75%, dan pada 2024 ditargetkan mencapai 95%.

“IKP persentase Kabupaten/Kota yang mencapai target imunisasi rutin tahun 2023 adalah 85%, dan tahun 2024 ditargetkan mencapai 95%,” paparnya.

Indikator Kinerja Kunci (IKK) persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap (IDL) tahun 2023 adalah 100%, dan tahun 2024 juga ditargetkan 100%.

IKK persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat antigen baru tahun 2023 adalah 100%, dan tahun 2024 juga 100%. IKK persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi lanjutan baduta lengkap tahun 2023 adalah 100%, dan tahun 2024 juga 100%.

Selain itu, persentase anak yang mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah dasar pada tahun 2023 adalah 80%, dan pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 90%.

IKK persentase wanita usia subur yang memiliki status imunisasi Tetanus Toxoid (T2+) tahun 2023 adalah 80%, dan tahun 2024 ditargetkan mencapai 100%.

“Rentang capaian cakupan dengan target masih sangat jauh,” ujarnya. (Adv)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Pemkab Pidie: Distribusi Vaksin Imunisasi Aman, Tak Ada Kendala

Analisaaceh.com, Pidie | Pemerintah Kabupaten Pidie menyatakan bahwa distribusi vaksin untuk program imunisasi berjalan lancar…

3 jam ago

Distribusi Imunisasi di Pidie Semakin Merata, Bidan Desa Berperan Penting

Analisaaceh.com, Pidie | Distribusi dan aksesibilitas layanan imunisasi di Kabupaten Pidie, khususnya di daerah terpencil…

4 jam ago

DPRK Langsa Gelar Paripurna Visi Misi 5 Paslon Walikota

Langsa, Analisaaceh.com | Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa mengadakan rapat paripurna untuk penyampaian visi,…

20 jam ago

BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Lomba Jurnalistik 2024

Jakarta, Analisaaceh.com | BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada 15 jurnalis pemenang Lomba Karya Jurnalistik 2024…

20 jam ago

Solusi Bangun Andalas Gelar Forum Konsultasi CSR Berkelanjutan

Analisaaceh.com, Janto | PT Solusi Bangun Andalas (SBA), bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk…

21 jam ago

Kemenag Abdya Tegaskan Tidak Ada Biaya untuk Pernikahan di KUA

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menegaskan bahwa pernikahan di…

24 jam ago