Analisaaceh.com, Meureudu | Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan rumah bantuan pasca gempa di Kecamatan Tringgadeng Kabupaten Pidie Jaya, Kamis, (16/7/2020).
Dalam peninjauan itu, Deputi RR BNPB turut didampingi langsung oleh Kepala Pelaksana BPBA, Plt Kalaksa BPBD dan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pijay untuk meninjau Jembatan, rumah bantuan Gampong Kuta Pangwa, Gampong Plandok Teungoh dan Gampong Deah Ujoeng Baroeh Kecamatan Trienggadeng Pijay.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Okta Handipa, ST mengatakan, presentase progres pembangunan rumah bantuan tersebut telah mencapai 35 persen, menurut waktu penyelesaian pihaknya sangat yakin dalam tahun ini akan selesai keseluruhan pembangunan rumah itu.
Okta menambahkan, peninjauan yang dilakukan oleh Deputi RR BNPB tersebut merupakan bagian dari perhatian pemerintah pusat melalui BNPB untuk keberlanjutan program rehab rekon infrsatruktur yang belum tertangani.
“Seluruh paket pembangunan rumah bantuan gempa ini telah selesai ditender, progresnya sudah sangat baik mencapai 35 persen dan saya mengharap dukungan BNPB untuk keberlanjutan program rehab rekon Pijay ke depan,” ujar Okta.
Sementara Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir. Rifai, M.BA menyampaikan, bantuan pasca gempa sejak tahun 2018-2019 sudah terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat besar pada masyarakat Pidie Jaya pasca gempa,
Perkembangan terakhir menurut Deputi RR BNPB menjelaskan dari pembangunan rumah bantuan gempa tersebut secara teknis sudah memenuhi syarat unsur teknis rumah tahan gempa (RTG) ditambah lagi BPBD Pijay dalam proses pembangunan menggunakan kontraktor lokal
“Kedatangan saya ke Pidie Jaya untuk memastikan seluruh usulan baru dari BPBD Pijay sebanyak 711 rumah dan memastikan proses penyelenggaraannya, menurut saya proses pembangunan ini sudah sangat memuaskan dan membanggakan,” ungkap Rifai.
Rifai juga menambahkan, yang penting diperhatikan setelah pembangunan tersebut dan yang harus dilakukan pihak BPBA dan BPBD Pijay yaitu melakukan pemeliharaan, karena masih ada kebutuhan pembuangan air yang belum tersedia, harapannya rumah tersebut memberikan dampak aman, sehat dan nyaman bagi penghuni.
“Jika hanya membangun rumah itu hal yang sangat mudah namun bagaimana lingkungannya apakah masih ada yang kurang seperti pembuangan limbah rumah tangga sehingga masyarakat dalam menghuni rumah ini merasa aman, sehat dan nyaman,” ujar Rifai.
Salah satu penerima rumah bantuan gempa warga Gampong Deah Ujong Baroh Nurlaila (54) mengucapkan terikasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembangunan kembali rumah yang hancur pasca gempa 2016. Dirinya berharap secepatnya dapat di selesaikan sehingga rumah itu dapat ditempati pada lebaran idul adha bersama keluarga.
“Alhamdulillah atas bantuan rumah ini, saya bersama keluarga berterimakasih sebesarnya pada semua pihak yang telah membangun kembali rumah kami setelah hancur waktu gempa dulu dan harapan saya lebaran idul adha ini sudah dapat kami tempati,” harap Nurlaila.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar