Categories: OLAH RAGA

Diananda Choirunisa Sumbang Tiga Emas Panahan untuk Jawa Timur

Banda Aceh – Srikandi panahan asal Jawa Timur, Diananda Choirunisa, sukses membawa pulang tiga medali emas pada cabang olahraga panahan di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Diananda mencetak prestasi luar biasa dengan memenangkan tiga nomor yang diikutinya, mempertegas dominasinya di kancah panahan nasional.

Medali emas pertama diraihnya dari nomor recurve individu putri, di mana ia tampil gemilang mengalahkan pesaing berat dari berbagai provinsi.

Emas kedua diperoleh dari nomor recurve beregu putri, bersama timnya Ayu Mareta Dyasari dan Putri Karina Rachmawati, mereka sukses menaklukkan tim Jawa Tengah dalam laga ketat.

Puncaknya, Diananda menyabet emas ketiga dari nomor recurve beregu campuran, berduet dengan Riau Ega Agatha. Mereka kembali mempecundangi tim Jawa Tengah, menunjukkan kekompakan yang solid di lapangan.

Wanita kelahiran 1997 ini telah lama dikenal dalam dunia panahan. Diananda tidak hanya berprestasi di level nasional, tapi juga internasional, termasuk saat ia tampil di Olimpiade Paris 2024. Meski langkahnya terhenti di babak perempat final, pengalamannya di ajang bergengsi tersebut memberikan pelajaran berharga untuk kariernya ke depan.

Keberhasilan Diananda kali ini semakin istimewa, mengingat ia baru saja menjadi seorang ibu. Tiga medali emas yang diraihnya dipersembahkan untuk sang buah hati, Daisa Araya, yang ikut mendampinginya selama kompetisi berlangsung.

“Medali ini saya persembahkan untuk anak saya dan suami yang selalu mendukung meski dari kejauhan. Kehadiran anak saya di sini memberikan energi lebih,” ungkap Diananda, Senin (16/9/2024).

Diananda juga menekankan betapa pentingnya peran keluarga dalam mendukung kariernya sebagai atlet. Ibu dan ibu mertuanya seringkali membantu menjaga Daisa, sehingga ia bisa fokus menjalani latihan intensif.

“Saat latihan, ibu saya dan ibu mertua yang menjaga anak. Kadang kalau kangen, anak saya diantar ke tempat latihan,” imbuhnya.

Ia bersyukur memiliki keluarga yang penuh dukungan, dan berharap prestasinya dapat mematahkan stigma bahwa menjadi ibu adalah hambatan dalam berkarier sebagai atlet.

“Prestasi tidak diukur dari usia atau status. Saya ingin mematahkan stigma bahwa perempuan, khususnya ibu, tidak bisa berprestasi di dunia olahraga. Itu keliru,” pungkasnya.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Gudang Pengisian Tabung Oksigen di Aceh Barat Meledak, Dua Orang Meninggal Dunia

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sebuah gudang tempat pengisian tabung oksigen di Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan,…

4 jam ago

Transaksi QRIS di Aceh Hampir Sentuh Rp2 Triliun Sepanjang 2025

Analisaaceh.com, Sabang | Nilai transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi…

17 jam ago

OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura, Perusahaan Dilarang Beroperasi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencabut izin usaha PT Sarana Aceh…

18 jam ago

Tempo Digugat Rp200 Miliar, AJI Gelar Aksi Solidaritas

Analisaaceh.com, Jakarta | Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama koalisi masyarakat sipil menggelar aksi solidaritas di…

2 hari ago

Dinsos Abdya Tingkatkan Peran Keluarga untuk Lansia & Disabilitas

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengambil langkah strategis untuk…

2 hari ago

MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya Dibuka

Analisaaceh.com, Pidie Jaya | Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an…

3 hari ago