Categories: NASIONALNEWS

Dianggap Berhasil Tangani Covid-19, Pemerintah Indonesia Belajar dari Vietnam

Analisaaceh.com, Jakarta | Juru bicara pemerintah Indonesia khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyatakan pemerintah mempelajari upaya Vietnam yang berhasil mencegah penyebaran wabah Covid-19 tersebut.

Menurutnya, negara Vietnam dianggap berhasil tangani dan menekan penyebaran virus corona tidak terlepas dari kebijakan pemerintahnya dalam menerapkan physical distancing atau menjaga jarak fisik antara orang per orang.

“Banyak pelajaran yang kami dapatkan dari negara-negara lain yang berhasil menangani hal ini. Salah satu contohnya Vietnam. Di Vietnam itu mengedepankan physical distancing. Menjaga diri, menjaga jarak,” ujar Yurianto dalam jumpa pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube, Rabu (25/3/2020).

Selain physical distancing, Yurianto menilai, keberhasilan Vietnam juga dicapai berkat kedisiplinan dalam menerapkan self isolation atau isolasi mandiri bagi warganya.

“Ini menjadi kekuatan besar yang dilaksanakan masyarakat, sehingga dia bisa menghentikan penularan ini. Tidak harus berpikir menunggu sampai sakit, tapi mampu dicegah jangan sampai sakit,” katanya.

Namun, ia tak menyebut pelajaran dan kedisiplinan Vietnam seperti apa yang akan diterapkan di Indonesia supaya penyebaran wabah virus corona bisa ditekan. Sebagai informasi virus corona makin mewabah di Indonesia.

Sampai dengan Rabu (25/3) jumlah kasus pasien positif covid-19 di Indonesia mencapai 790 orang. Dari jumlah tersebut, 58 orang meninggal dan 31 orang sembuh.

Sementara pemerintah Vietnam hingga Selasa (24/3) kemarin, belum mencatatkan korban meninggal akibat covid-19. Padahal, dari data terbaru diketahui jumlah orang terinfeksi virus corona di Vietnam berjumlah 123 orang.

Pada pertengahan Februari lalu, Vietnam bahkan mampu menyembuhkan seluruh pasien yang terinfeksi virus corona. Sebanyak 16 pasien tersebut kemudian diperbolehkan pulang dari rumah sakit saat itu.

Vietnam mampu meredam penyebaran virus ini hingga awal Maret. Mereka sama sekali tidak mendeteksi adanya kasus baru dari 13 Februari hingga 6 Maret. Di hari berikutnya, barulah pemerintah melaporkan dua kasus baru. 

Sumber : cnnindonesia.com

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Lima Ruko di Gampong Lambheu, Aceh Besar Terbakar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…

16 jam ago

Terima Aspirasi Masyarakat Trumon Raya, Abu Heri: Hal Ini akan jadi Prioritas Saya

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…

20 jam ago

KIP Lhokseumawe Sukses Gelar Debat Kedua Calon Wali Kota

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…

20 jam ago

Dispora Aceh Latih 100 Pemuda Jadi Entrepreneur Kreatif dan Inovatif

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…

21 jam ago

96 dan 52 TPS di Aceh Berpotensi Intimidasi dan Kekerasan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…

23 jam ago

MPU Aceh Perbolehkan Pilih Kotak Suara Kosong

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…

23 jam ago