Dijanjikan Rumah Dhuafa, Warga Pantee Rakyat Abdya Mengaku Ditipu Pj Keuchik

Ilustrasi rumah

Analisaaceh.com, Blangpidie | Seorang warga Gampong Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengaku ditipu oleh Pj Kuchik Gampong setempat.

Abdullah (37) menyebutkan bahwa dirinya dimintai uang sebesar Rp10 juta dengan dalih akan mendapatkan bantuan rumah dhuafa.

“Saya diminta uang senilai Rp10 juta oleh Keuchik. Katanya akan diberikan bantuan rumah dhuafa yang berukuran 8×12 meter,” ungkap Abdullah kepada media, Selasa (4/1/2022).

Abdullah menjelaskan, saat itu dirinya tidak memiliki uang dengan jumlah yang diminta oleh Pj Keuchik tersebut. Sehingga setelah bernegosiasi dirinya hanya memberikan uang tunai sebesar Rp3 juta yang dipinjam dari mertuanya.

“Saya tidak punya uang Rp10 juta, sehingga saya harus berhutang kepada mertua. Sekarang saya malu karena uang belum dikembalikan serta rumah yang dijanjikan juga tidak dibangun sampai saat ini,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, kejadian itu terjadi pada Oktober 2020 lalu. Akan tetapi, hingga saat ini bantuan rumah dhuafa yang dijanjikan Pj Keuchik tak kunjung ada kejelasan.

Abdullah juga mengaku telah berusaha meminta agar uang itu untuk dikembalikan saja. Namun, dirinya kembali menerima janji manis Pj Keuchik, bahwa rumah bantuan tersebut akan dibangun secepatnya.

“Saat diminta untuk dikembalikan, Keuchik kasih harapan akan dibangun pada bulan Juni 2021 lalu. Nyatanya, sampai sekarang tidak ada kepastian dan kejelasan,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Keuchik Pantee Rakyat, Abu Bakar Idris saat dikonfirmasi Analisaaceh.com membenarkan bahwa ia ada mengambil uang dari Abdullah.

Namun ia mengaku bahwa uang yang diambil tersebut bukanlah sebagai pelicin untuk mendapatkan rumah bantuan, melainkan utang secara pribadi.

“Memang benar saya ada mengambil uang dari Abdullah, tetapi bukan berkaitan dengan rumah batuan, tapi itu utang,” katanya.

Abu Bakar menceritakan, pada akhir tahun 2020 lalu dirinya didatangi oleh seseorang yang tidak ia kenal. Saat itu, orang tersebut menawarkan program bantuan rumah kepadanya.

“Saya tidak kenal dengan orang itu, dan saya juga lupa menanyakan nama dan alamatnya. Orang itu menawarkan program rumah bantuan kepada saya selaku Keuchik,” paparnya.

Sebagai Pj Keuchik, tambahnya, kemudian dia menyeleksi penerima bantuan rumah yang dijanjikan tersebut untuk dua warga, salah satunya Abdullah.

Lebih lanjut, kata Abu Bakar, dirinya menyampaikan kepada Abdul agar menyiapkan uang untuk kebutuhan yang mungkin sewaktu-waktu diperlukan jika program rumah tersebut terwujud.

“Uang yang saya minta ke abdullah Rp3 juta itu adalah bentuk utang, tidak ada kaitannya dengan rumah. Saya juga bilang ke dia (Abdullah) bahwa uang itu akan saya ganti nanti,” pungkasnya. (Ahlul)

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH BARAT DAYA
Komentar
Artikulli paraprakYoutuber Aceh Bagikan 2 Ton Beras Untuk Korban Banjir di Aceh Timur
Artikulli tjetërHarga Cabai Merah di Pasar Blangpidie Abdya Anjlok