Analisaaceh.com, Langsa | Kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kota Langsa pada tahun 2022 mencapai 67 kasus. Jumlah itu bertambah sebanyak 29 kasus dari tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Langsa, Betti Muharni, SKM, MKM mengatakan, pada tahun 2021 kasus baru HIV yang merupakan penduduk Langsa sebanyak 16 orang dan dari luar sebanyak 22 orang.
“Sedangkan pada tahun 2022, jumlah pasien yang berdomisili di Langsa sebanyak 24 orang, dengan rincian laki-laki 21 orang dan perempuan 3 orang. Kemudian dari luar Langsa sebanyak 43 pasien, meliputi 37 orang laki-laki dan 6 orang perempuan,” kata Betti saat ditemui Analisaaceh.com, Senin (30/1/2023).
Jumlah ini, kata Betti, berbeda dengan jumlah data yang tercatat di RSUD Langsa, lantaran di rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan dan pengobatan yang memungkinkan data lebih banyak karena rujukan pasien dari luar daerah.
Baca Juga: Kasus HIV/AIDS di Kota Langsa Meningkat, 138 Orang Dalam Pengobatan
“Tentu secara data bisa berbeda antara rumah sakit dan dinas kesehatan, sebab rumah sakit melayani pasien baik di daerah maupun rujukan dari luar, sehingga pencatatan jumlahnya akan berbeda,” jelasnya.
Betti juga membeberkan penyebab penyakit tersebut, menurutnya HIV tidak hanya akibat dari pergaulan seks bebas dan perilaku seks menyimpang, namun juga bisa terjadi karena faktor lain.
“HIV juga bisa menular melalui tranfusi darah, jarum suntik, terutama pada penggunakan narkoba dengan menggunakan jarum suntik secara bergantian dimana salah satu penggunanya telah terjangkit virus tersebut ,” katanya.
Betti juga berpesan kepada masyarakat, agar jangan memberikan stigma buruk kepada pasien HIV serta tidak mengucilkan mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
“Jangan pernah berfikir negatif terhadap pasien HIV, karena dengan hal seperti itu bisa membuat penyakit tersebut semakin menyebar, sebab mereka takut dan malu untuk berobat. Sayangi mereka dengan cara mengajak untuk melakukan pengobatan,” ujarnya.
“Tidak perlu takut untuk melakukan komunikasi dengan mereka yang terdampak, karena jelas penyakit ini hanya bisa tertular dengan kontak cairan tubuh. Bagi masyarakat yang tidak terkena juga harus selalu menjaga pola hidup sehat, jangan melakukan seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan,” pungkas Betti Muharni.
Analisaaceh.com, Aceh Besar | Seorang wanita paruh baya bernama Yusra (40) di Montasik, Aceh Besar,…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) resmi membentuk susunan keanggotaan alat kelengkapan…
Analisaaceh.com, Meuredue | Penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus illegal logging…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur nomor urut 01, Bustami Hamzah…
Analisaaceh.com, Suka Makmue | Satreskrim Polres Nagan Raya menangkap MS (53), terduga pelaku penembakan warga…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Atlit tunggal putri SMPN 1 Lhokseumawe akan menantang atlit SMPN 1 Arun…
Komentar