Categories: NEWS

Direktur Kadin: Pasar Aceh Perlu Konsep Baru, 285 Toko Tak Beroperasi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Banda Aceh, Muhammad Lutfi, menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap pusat perbelanjaan Pasar Aceh. Dari sekitar 500 toko yang ada, sebanyak 285 di antaranya tutup dan tidak beroperasi.

Hal ini disampaikannya dalam rapat pimpinan Kadin Kota Banda Aceh yang mengangkat tema “Merajut Asa dalam Harmoni – Kadin Bersinergi Bangun Ekonomi”, yang diselenggarakan di Hermes Hotel, Senin (5/5/2025).

“Dalam kesempatan ini, saya ingin menggambarkan potret ekonomi Banda Aceh saat ini. Meski dari luar tampak berjalan lancar, kenyataannya masih banyak tantangan,” bebernya.

Salah satunya adalah kondisi Pasar Aceh yang menjadi perhatian serius, baik dari segi usaha maupun fasilitasnya. Oleh karena itu, ia mendorong adanya perbaikan konsep, misalnya menjadikan pasar ini sebagai pasar tematik atau memanfaatkan area rooftop untuk menarik pengunjung, melalui skema kerja sama dengan pihak swasta.

“Kami juga menemukan bahwa pedagang di Pasar Aceh kini lebih aktif menjual melalui platform digital seperti TikTok Live ketimbang menunggu pembeli di toko. Artinya, adaptasi terhadap digitalisasi sangat penting,” jelasnya lagi.

Masalah lainnya adalah akses permodalan. Pemerintah memang telah menghadirkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah, namun banyak pedagang enggan meminjam dari lembaga tersebut karena dianggap terlalu memberatkan. Bahkan, ada yang menyatakan lebih baik menjual mobil atau rumah daripada mengambil pinjaman di Mahirah.

“Ini adalah kenyataan yang perlu disikapi secara serius. Kami mendukung langkah pemerintah untuk menghadirkan Koperasi Plus yang sejalan dengan visi nasional Presiden Prabowo dalam membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih,” paparnya.

Terakhir, ia juga menerima banyak keluhan dari pelaku usaha terkait kebijakan pemasangan tapping box pajak sebesar 10 persen.

“Meskipun kami mendukung peningkatan pendapatan daerah, kami menyarankan agar penerapannya dilakukan secara bertahap agar tidak membebani pelaku usaha di tahap awal,”tutupnya. (Yuna)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Gangguan Interkoneksi, 12 Kabupaten di Aceh Gelap Gulita

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh mengalami pemadaman listrik serentak pada Senin…

8 jam ago

Pernyataan Mualem Dinilai Belum Sentuh Akar Masalah Lingkungan di Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), baru-baru ini menyoroti persoalan tambang ilegal…

8 jam ago

Minat Warga Aceh Kerja Luar Negeri Capai 1.600 Orang

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Minat masyarakat Aceh untuk bekerja di luar negeri terus meningkat. Data…

14 jam ago

Haji Uma: Razia Plat BL oleh Gubsu Bisa Rusak Keharmonisan

Analisaaceh.com, Jakarta | Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma, menilai kebijakan…

1 hari ago

Seorang Lansia di Rukoh Ditemukan Meninggal di Kamar Tidur

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Seorang pria lanjut usia berinisial BG (62), warga Gampong Rukoh, Kecamatan…

1 hari ago

Viral! Bobby Stop Truk Aceh, Suruh Ganti Plat BK

Analisaaceh.com, Blangpidie | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, kembali menjadi sorotan setelah aksinya menghentikan sebuah…

1 hari ago