Distribusi Imunisasi di Pidie Semakin Merata, Bidan Desa Berperan Penting

Analisaaceh.com, Pidie | Distribusi dan aksesibilitas layanan imunisasi di Kabupaten Pidie, khususnya di daerah terpencil dan pedesaan, terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ini berkat peran sentral bidan desa yang menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijaya, menegaskan bahwa meskipun terdapat sejumlah tantangan dalam pelaksanaan di lapangan, distribusi layanan imunisasi di kecamatan dan desa secara keseluruhan telah berjalan dengan baik dan merata.

“Distribusi dan akses layanan imunisasi di kecamatan atau desa dalam kabupaten ini, terutama di daerah terpencil atau pedesaan, oleh bidan desa cukup baik dan merata,” ujar dr. Dwi Wijaya pada media pewarta analisaaceh.com pada Jum’at 20 September 2024 lalu.

Bidan desa di beberapa kecamatan, termasuk Pidie, Muara Tiga, dan Tangse, berperan aktif dalam pelaksanaan program imunisasi. Mereka tidak hanya melakukan vaksinasi di puskesmas, tetapi juga secara aktif menjangkau masyarakat melalui posyandu, dan bahkan melakukan kunjungan rumah.

Dengan pendekatan yang lebih personal, bidan desa mampu berkomunikasi langsung dengan keluarga, mengatasi keraguan orang tua tentang keamanan vaksin, dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi tepat waktu.

Bidan desa juga memiliki peran penting dalam menyosialisasikan pentingnya imunisasi. Kegiatan ini dilakukan secara rutin di tingkat komunitas dengan melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan kelompok pengajian.

Kolaborasi ini membantu menyebarkan informasi tentang manfaat vaksinasi kepada masyarakat luas, terutama di daerah yang kesulitan mengakses informasi kesehatan yang memadai.

Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan membantu memperluas cakupan imunisasi, khususnya di wilayah terpencil yang sebelumnya kurang tersentuh layanan kesehatan.

dr. Dwi Wijaya menekankan pentingnya pengawasan rutin terhadap pencatatan dan pelaporan pelaksanaan imunisasi di setiap kecamatan dan desa. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa program imunisasi berjalan efektif dan sesuai dengan target yang ditetapkan.

“Proses pemantauan dan evaluasi program imunisasi merupakan langkah krusial untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan layanan vaksinasi,” jelas dr. Dwi Wijaya.

Selain pemantauan administratif, kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan posyandu, dilakukan secara berkala oleh petugas kesehatan. Mereka menilai ketersediaan vaksin, kelengkapan alat kesehatan, serta kompetensi tenaga kesehatan yang terlibat dalam program imunisasi.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap petugas kesehatan memiliki pemahaman yang sama tentang prosedur imunisasi yang benar dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Pengawasan ini juga penting dalam mengidentifikasi kendala yang mungkin muncul di lapangan, seperti keterbatasan vaksin atau alat kesehatan. Jika masalah ditemukan, langkah perbaikan dapat segera diambil.

Selain itu, evaluasi berkala memungkinkan pemerintah daerah untuk mendapatkan gambaran cakupan imunisasi dari berbagai kecamatan, termasuk Pidie, Muara Tiga, dan Tangse. Data yang diperoleh dari laporan bulanan ini dianalisis untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus.

Misalnya, jika terdapat kecamatan dengan cakupan imunisasi yang rendah, langkah intervensi dapat segera dilakukan. Pemerintah daerah bersama petugas kesehatan biasanya merespons dengan mengadakan kampanye penyuluhan atau melakukan mobilisasi tim kesehatan tambahan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program imunisasi.

dr. Dwi Wijaya menjelaskan bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk peran serta organisasi non-pemerintah (NGO), sangat membantu dalam memperkuat distribusi dan akses layanan imunisasi.

“Dengan keterlibatan masyarakat dan dukungan berbagai pihak, diharapkan distribusi layanan imunisasi semakin baik dan mampu menjangkau semua kalangan, terutama di daerah yang lebih terpencil,” tambah dr. Dwi Wijaya.

Kerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tidak hanya membantu dalam penyediaan vaksin dan peralatan medis, tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi.

Beberapa organisasi berkontribusi dengan menyediakan transportasi untuk menjangkau daerah terpencil, sementara yang lain aktif dalam mengedukasi masyarakat lewat program-program penyuluhan di tingkat lokal.

Masyarakat juga diajak aktif berpartisipasi dalam memastikan kelancaran program imunisasi. Misalnya, kader kesehatan lokal dan tokoh masyarakat dilibatkan untuk memantau perkembangan imunisasi di wilayah mereka dan mendorong orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu terdekat. Pendekatan ini menciptakan rasa tanggung jawab kolektif di komunitas dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.

Dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat dan dukungan masyarakat yang luas, Kabupaten Pidie optimis dapat terus meningkatkan cakupan imunisasi. Targetnya adalah memastikan setiap anak, terutama di daerah terpencil, mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan dari penyakit menular seperti polio, campak, dan difteri.

Peningkatan cakupan imunisasi diharapkan tidak hanya menjamin kesehatan generasi mendatang, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Pidie secara keseluruhan. (Adv)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Pemkab Pidie: Distribusi Vaksin Imunisasi Aman, Tak Ada Kendala

Analisaaceh.com, Pidie | Pemerintah Kabupaten Pidie menyatakan bahwa distribusi vaksin untuk program imunisasi berjalan lancar…

2 jam ago

Cakupan Imunisasi di Pidie Ditargetkan 95% Tahun 2024

Analisaaceh.com, Pidie | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan cakupan imunisasi di seluruh…

4 jam ago

DPRK Langsa Gelar Paripurna Visi Misi 5 Paslon Walikota

Langsa, Analisaaceh.com | Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa mengadakan rapat paripurna untuk penyampaian visi,…

19 jam ago

BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Lomba Jurnalistik 2024

Jakarta, Analisaaceh.com | BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada 15 jurnalis pemenang Lomba Karya Jurnalistik 2024…

19 jam ago

Solusi Bangun Andalas Gelar Forum Konsultasi CSR Berkelanjutan

Analisaaceh.com, Janto | PT Solusi Bangun Andalas (SBA), bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk…

20 jam ago

Kemenag Abdya Tegaskan Tidak Ada Biaya untuk Pernikahan di KUA

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menegaskan bahwa pernikahan di…

23 jam ago