Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang meliputi Reza Fahlevi Kirani, Muslem Syamsuddin, Tarmizi, dr. Purnama Setia Budi, dan Sofyan Puteh, meninjau Posko Informasi Warga Aceh di Wuhan, di Dinas Sosial Aceh, Rabu (29/1/2020)
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan posko, mekanisme pendataan mahasiswa yang ada di Tiongkok, dan perhatian apa saja yang telah disalurkan oleh Pemerintah Aceh.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM, Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani, Penasihat Khusus Gubernur Aceh Bidang Sosial Fauzan Azima, dan tim dari Dinas Kesehatan Aceh, dan Yunalis kepala KKP Bandara SIM.
Dalam kesempatan tersebut, Kadinsos mengapresiasi kunjungan Anggota DPRA sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Pemerintah Aceh melayani masyarakat, terutama dalam memberikan infirmasi terkait kondisi terkini mahasiwa Aceh yang saat ini sedang berada di Wuhan, Tiongkok.
“Penanganan mahasiswa Aceh di Wuhan bukanlah tanggungjawab eksekutif semata, melainkan juga tanggungjawab legislatif serta seluruh elemen masyarakat Aceh,” kata Al Hudri
Menurut Al Hudri, kunjungan para wakil rakyat Aceh ke Posko Informasi sangat penting agar satu pandangan dalam penanganan mahasiswa Aceh yang baru pulang dari Tiongkok.
Meski masing-masing instansi telah memiliki SOP tersendiri, SOP bersama yang lebih operasional perlu rumuskan, agar KKP, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Intansi terkait lainnya, seirama, ujarnya.
“Semua instansi memberikan informasi ke Posko pada kesempatan pertama supaya informasi yang beredar di publik valid karena berasal dari sumber yang sama,” tambah Al Hudri.
Sementara itu, Fahlevi Kirani yang memimpin rombongan DPRA mengimbau, Pemerintah Aceh melalui Posko Informasi untuk selalu memperbaharui informasi yang akurat setiap saat, untuk menepis sejumlah isu yang beredar, informasi-informasi yang keliru, bahkan hoax.
“Karena ini bukan hanya menyangkut kesehatan warga tetapi psikologis masyarakat Aceh karena isu ini sudah menjadi perbincangan kuas di tengah masyarakat,” kata Pahlevi.
Ia juga mengatakan, kesehatan warga kita di atas segala-galanya. Wabah ini tidak hanya mematikan tetapi menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, untuk itu, pembaharuan data menjadi sesuatu yang sangat penting.
Fahlevi Kirani juga meminta agar informasi terbaru terkait perkembangan Wuhan disampaikan juga ke DPRA. “Informasi terbaru terkait kondisi mahasiswa Aceh di Tiongkok juga penting bagi kami, karena sebagai wakil rakyat, kami juga sering mendapat pertanyaan terkait kondisi mahasiswa Aceh di Wuhan, Tiongkok,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Fahlevi menyarankan agar Pemerintah Aceh menetapkan mekanisme dan SOP Khusus, terkait upaya pemulangan mahasiswa Aceh dari Tiongkok.
Selain itu, Fahlevi juga menyarankan agar Pemerintah Aceh bekerjasama dengan salah satu rumah sakit di Jakarta, sebagai rujukan saat diperlukan.
“Jika ada rumah sakit di Jakarta yang lebih layak untuk pemulihan bila ada yang sakit dan perlu dirawat di sana,” saranya.