ANALISAACEH.COM, BANDA ACEH | Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengimbau mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk dapat ikut berkontribusi dalam mengkampanyekan pencegahan stunting di tingkat masyarakat desa.
Hal itu disampaikan Dyah saat memberikan materi pembekalan mahasiswa KKN di aula Unsyiah, Banda Aceh, Senin, (13/1/2020).
Rencananya mahasiswa KKN tersebut akan ditempatkan di 50 Desa Kabupaten Bener Meriah dan akan diberangkatkan pada 14 Januari esok.
“Mahasiswa KKN harus mengkampanyekan ini (penecegahan stunting) kepada masyarakat di Desa, karena kalian nantinya yang akan berinteraksi langsung dengan masyarakat,” kata Dyah.
Ia mengatakan, pencegahan stunting harus dilakukan secara terintegrasi bukan hanya tugas sektoral saja, namun juga harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, salah satunya melalui mahasiswa KKN sebagai ujung tombak bangsa, sehingga pencegahan dan penanganan stunting akan menjadi lebih efektif melalui pendekatan-pendekatan yang diterapkan oleh mahasiswa.
Dyah melanjutkan, salah satu indikator yang menyebabkan tingginya angka stunting di Aceh adalah faktor minimnya pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis asupan gizi. Sehingga banyak dari masyarakat hanya mengandalkan kenyang dan enak sehingga cenderung abai terhadap kandungan gizinya.
Dyah berharap, dengan pengetahuan dari mahasiswa tersebut diharapkan mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat setempat.
“Melalui kalianlah nantinya yang akan membantu masyarakat untuk memahami lebih lanjut tetang gizi seimbang hariannya,” ujar Dyah.
Dyah menuturkan, stunting akan menyebabkan kondisi tubuh anak akan menjadi lebih rendah, lebih sering disangka sebagai faktor genetik atau keturunan dari orangtuanya, sehingga masyarakat tidak banyak bertindak untuk mencegahnya.
Padahal stunting bukan hanya berdampak pada kondisi tubuh anak yang tidak berkembang namun juga berimbas pada kodisi otak yang tidak bagus pekembangannya. Oleh sebab itu, dengan hadirnya mahasiswa KKN ini dapat memberikan pencerahan untuk masyarakat agar lebih sadar terhadap asupan gizinya. Karena stunting merupakan masalah gangguan gizi kronsi yang sebenarnya bisa dicegah sejak dini.
Ia menyebutkan, ada 3 komponen utama penangulangan stunting yang harus di perhatikan yaitu pola asuh, pola makan, dan air bersih sanitasi. Ketiga hal itulah, kata Dyah, yang harus diperhatikan dan merupakan kunci utamma untuk pencegahan stunting.
“Jika ini diterpakan dengan benar, maka Aceh ke depannya akan bebas dari stunting,” pungkas Dyah.