EMLI Indonesia Usul Bentuk Task Force Untuk Tangani Masalah Papua

Analisaaceh.com, Jakarta | Elemen Muda Lintas Iman (EMLI) mengusulkan dibentuknya Task Force dari community leader  dalam menangani masalah Papua, saat konferensi pers di Cikini Menteng Jakarta Pusat, Minggu, (01/08/2019).

Hal tersebut diusulkan oleh Koordinator EMLI, Dr. H. Adyaksa Dault,  menurutnya Task Force Community Leader dapat menjadi perpanjangan tangan dan telinga pemerintahan pusat dalam menangani masalah di Papua.

“Kami bersahabat dengan semua Elemen Lintas Iman, karena kami cinta NKRI. Meski kami berbeda agama dan partai, kami bisa berkumpul bersama. Oleh karena itu, Community Leader itu yang perlu dibina. Task force diberikan kepada asli anak-anak bangsa yang ada di Papua dan Koordinatornya bisa orang Pusat,” jelas mantan Menpora tersebut.

Lebih lanjut Adyaksa menjelaskan bahwa masuk desk Polhukam atau kementerian mana saja yang menjadi desk Task Force. “Kami berharap Pemerintah Pusat dan Pemda Papua mendengar usulan Kami”, tegas mantan Ketua Umum KNPI saat menyampaikan pernyataan sikap.

“Kita jangan terlibat dan terjebak adu domba. Kita harus menikmati keanekaragaman beragama. Persoalan Papua adalah persoalan sensitif, kami berharap task force bisa menenangkan di tingkat daerah. Pemimpin-pemimpin yang harus dibina. Bukan sekedar pendekatan keamanan. Bila ingin keamanan baik komunitas leader harus dipegang. Kami adalah keluarga Cipayung, kami masih mempunyai rasa kebersamaan walaupun beda suku dan agama,” pungkas Adhyaksa Dault.

Dalam konferensi pers tersebut, Adyaksa Dault didampingi berbagai Lintas Iman, seperti Viktus Murin (Sekretaris EMLI), Ronny Abi, Gunawan, Rachel Tuerah, Emanuel Bria, Carlos Paath, Irwan Lalegit, Paulus Doni Ruing, Roger, Subhan Pattimahu dan lainnya.

“Kami ingin ada juru diplomasi yang handal agar persoalan Papua dapat diselesaikan secara tuntas. Jarak yang sangat jauh dan kurangnya teknologi sehingga ada kesenjangan informasi di Papua juga salah satu faktor pemicu konflik. Penyerapan tenaga kerja kecil yang diisi oleh orang Papua, pekerja banyak yang dari luar wilayah Papua. Kebijakan Nasional tentang Papua juga tidak melibatkan orang Papua. Hal inilah yang harus dibenahi,” tutur Roger salah seorang anggota Eksponen Muda Lintas Iman Indonesia.

Editor : Nafrizal

Komentar
Artikulli paraprakAliansi Mahasiswa Barat Selatan, Tanggapi Pernyataan DEMA STAIN TDM
Artikulli tjetër30 Anggota DPRK Aceh Selatan Priode 2019-2024 Resmi Dilantik