FoSSEI Sumbagut Gelar Raker dan Seminar di STAI JM Tanjung Pura

Analisaaceh.com, Langkat | Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Jam’iyah Mahmudiyah Langkat, menggelar acara rapat kerja regional dan seminar dalam rangka meningkatkan literasi ekonomi syariah di masyarakat, terutama di beberapa kampus di Sumatera bagian Utara dan Aceh tentang Inovasi dalam Industri Halal menuju Indonesia sebagai Pusat Gaya Hidup Halal Dunia.

Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk diskusi dan seminar serta pelantikan, kerjasama antara KSEI Alfath STAI -JM dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam Sumatera Bagian Utara di Gedung Aula Syekh H Muhammad Ziadah STAI-JM Tanjung Pura Langkat, Sumatera Utara, Sabtu, (23/11/2019).

Seminar yang bertemakan “Inovasi dalam Industri Halal menuju Indonesia sebagai Pusat Gaya Hidup Halal Dunia” itu menghadirkan pembicara Muhri Fauzi Hafiz M.A (Anggota DPR Sumatera utara yang juga Ketua MES Binjai), DR.Salman Nasution M.A (Akademisi Pakar Ekonomi Islam dan dosen), dan Muhammad Hafizh, SE.ME (Dosen, Researcher dan Entreprenuer) yang juga alumni FoSSEI.

Anggota DPR Sumatera Utara yang juga Ketua MES Binjai, Muhri Fauzi Hafiz, mengatakan bahwa seminar nasional tersebut merupakan pertama kalinya dilaksanakan dalam rangka upaya mengenalkan ekonomi syariah kepada masyarakat dan mahasiswa di Sumatera Utara tentang pentingnya ekonomi syariah dan halal life style.

“Sosialisasi dan gerakan literasi seperti ini menjadi strategi yang efektif dalam memberikan penyadaran agar masyarakat belajar dan memahami ekonomi syariah seutuhnya dan bisa mengaplikasikannya,” jelas Muhri Fauzi.

Dalam Seminar yang dihadiri 200 peserta dari berbagai kampus di Sumatera Utara dan Aceh ini, DR.Salman Nasution memaparkan bahwa FoSSEI merupakan salah satu lembaga yang konsen dan konsisten mengembangkan ekonomi syariah di tingkat mahasiswa, baik di masyarakat umum, lingkungan kampus, dan kalangan akademisi serta profesi.

Salman berharap, dengan gerakan yang dilakukannya tersebut, negara Indonesia dapat menjadi bangsa dengan tingkat kesadaran ekonomi syariah yang tinggi dan kuat di dunia, dan menjadi pusat kekuatan ekonomi dan keuangan syariah serta Global Value Chain Center di Dunia.

Faktor tersebut, kata dia, di antaranya perkembangan regulasi yang diikuti oleh peningkatan ekosistem industri perbankan dan keuangan syariah, dukungan politik yang kuat dari pemerintah, dan juga potensi besar yang ditawarkan ekonomi syariah.

“Tentu ini merupakan suatu yang sangat membanggakan, mengingat tahun sebelumnnya Indonesia berada di peringkat keenam,” tambahnya.

Senada dengan itu, Muhammad Hafizh SE.ME Dosen yang juga researcher lebih lanjut ia mengatakan, populasi muslim Indonesia menempati porsi 13% dari total penduduk muslim global atau setara dengan 215 juta jiwa.
Potensi besar itu, kata hafiz, sangat disadari oleh pemerintah, sehingga mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan keuangan syariah dan industri halal dalam rangka mendukung ekonomi nasional. halal lifestyle merupakan salah satu gerakan kecil dari rumah tangga untuk menghadapi revolusi 4.0. menuju indonesia sebagai kekuatan halal life style dunia.

Di samping itu, Ketua Regional Fossei Sumbagut Irfan Maulana sangat bersyukur dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan seminar tersebut.

Ia berharap apa yang dilakukan KSEI STAI-JM tersebut sebagai langkah awal yang kelak dapat melahirkan generasi pembawa spirit pergerakan dalam usaha membumikan ekonomi dan keuangan syariah di Sumatera Bagian Utara dan sekitarnya.

Komentar
Artikulli paraprakGalar Sosialisasi 4 Pilar, Rafli: Masyarakat Aceh Harus Lebih Kritis
Artikulli tjetërCek Mad Tinjau Progres Pembangunan RS Pratama di Lhoksukon