Gedung Baru Bank Aceh Takengon Diresmikan, Dirut Sebut Aset di Aceh Tengah Capai Rp600 Milyar

Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah foto bersama dengan latar gedung baru Bank Aceh Syariah Cabang Takengon yang baru diresmikan Senin pagi (29/7).

ANALISAACEH.com | Takengon – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah meresmikan gedung baru Bank Aceh Syariah Cabang Takengon. Direktur Utama Bank Aceh sebut nilai aset bank plat merah tersebut mencapai Rp600 milyar lebih.

Nova Iriansyah melakukan pemotongan pita tanda dioperasikannya gedung baru Bank Aceh di Jalan Leube Kader, Desa Kemili, Kec. Bebesen, Aceh Tengah, Senin pagi (29/7/2019). Kantor baru nan megah ini menggantikan bangunan lama Bank Aceh yang berada di jalan Lut Tawar, Kota Takengon.

Pembangunan kantor baru PT. Bank Aceh Syariah Cabang Takengon itu telah direncanakan sejak lama. Mengingat kantor sebelumnya tak lagi representatif untuk melayani nasabah. Seiring perjalanan waktu PT Bank Aceh Syariah terus berbenah mendukung pergerakan ekonomi di kabupaten berhawa sejuk itu.

Lokasi Bank Aceh cabang Takengon yang baru itu merupakan salah satu tempat strategis dalam aktivitas usaha. Nasabah lebih mudah mendatangi dan struktur gedung baru itu sangat benar-benar mempertimbangkan aspek pelayanan dibandingkan dengan gedung sebelumnya yang kian terasa sempit dan termakan usia.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyebut, dengan beroperasinya kantor baru itu layanan yang diterima masyarakat bisa ikut meningkat. Ia juga meminta agar Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia terus membina Bank Aceh Syariah sehingga produktivitas bank milik Pemerintah Aceh itu bisa terus meningkat.

“Apresiasi dan kecintaan saya kepada seluruh nasabah serta dunia usaha yang telah mendukung keberadaan Bank Aceh. Saya yakin dengan adanya gedung operasional baru ini performa Bank Aceh Syariah akan semakin meningkat,” kata Nova Iriansyah dalam sambutanya.

Ia juga mengingatkan, manajemen PT. Bank Aceh Syariah bisa mengupdate teknologi perbankan sehingga Bank Aceh bisa bersaing dengan bank konvensional lainnya. Ia meminta agar manajemen memperbanyak diklat dan workshop IT, sehingga penguasaan teknologi bisa terus meningkat.

“Jangan ada lagi ada keluhan teknologi Bank Aceh yang ketinggalan zaman. Updating dan kehandalan IT kita selamat-lambatnya akhir tahun ini. Kita sudah harus tampil sejajar dengan bank lain,” ujar Nova.

Nova juga berpesan agar Bank Aceh melatih anak muda Aceh untuk mengenal dunia digital melalui diklat dan workshop. Hal tersebut, kata Nova, untuk mendukung Indonesia mencapai target masuk 3 besar negara dengan perekonomian terbesar dunia pada tahun 2045 mendatang.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman mengatakan Bank Aceh telah hadir di Aceh Tengah sejak tahun 1980 lalu atau sekitar 39 tahun lalu. Hal itu, kata Haizir merupakan pertanda ekonomi di Aceh Tengah dan kawasan sekitarnya telah berdenyut puluhan tahun lalu.

“Apresiasi kami kepada Pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah yang telah mendukung kami berkembang di sini dengan cukup menggembirakan,” kata Haizir.

Haizir menyebutkan, perkembangan kinerja Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah dalam lima tahun terakhir sangat menggembirakan. Total aset Bank Aceh di Aceh Tengah pada tahun 2015 adalah 540 miliar. Di tahun 2016 naik lagi ke 581 miliar dan terus meningkat menjadi 592 miliar di tahun 2017. Sementara pada tahun 2018, total aset Bank Aceh menjadi 616 miliar. Sampai pertengahan Juni 2019, total aset Bank milik pemerintah Aceh ini adalah Rp686 miliar.

Melihat pertumbuhan yang amat baik itu, Haizir menyimpulkan bahwa kinerja Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah tumbuh dengan baik. Dengan peresmian gedung baru, Haizir berharap, layanan yang diberikan menjadi lebih optimal.

“Kami sangat mengharap seluruh nasabah terus bermitra dengan kita. Bank ini milik bersama dan bisa terus berkontribusi bagi seluruh masyarakat,” kata Haizir.

Sementara Ketua Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Aceh, Aulia Fadli, mengharapkan kehadiran kantor operasional baru PT. Bank Aceh Syariah di Aceh Tengah dapat menjadikan bank tersebut lebih produktif. “Relokasi ini harus berbarengan dengan meningkatkan pelayanan prima kepada nasabah dan mampu meningkatkan perekonomian di Aceh Tengah.”

Senada dengan Aulia, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abu Bakar, menyebutkan pelayanan Bank Aceh selama ini sudah baik. Namun demikian, gedung operasional yang lama agak sempit dengan parkir terbatas. Ia berharap dengan adanya gedung baru bisa menjawab permasalahan tersebut dan kinerja Bank Aceh Syariah lebih baik lagi.

“Yang lebih penting lagi adalah bisa mengubah maindset penduduk Aceh Tengah bahwa Bank Aceh bukan hanya milik pegawai negeri tapi juga milik warga Aceh Tengah,” kata Bupati Shabela. (Karmiadi)

Komentar
Artikulli paraprakPolres Lhokseumawe Menangkan Gugatan Praperadilan Penetapan Tersangka ES pada Kasus Korupsi Ternak
Artikulli tjetërRaih Juara I Stand Terbaik di Festival Pesona Aceh Selatan dan Jambore PKK, Begini Kisah Camat Labuhanhaji Barat