Categories: NEWS

Gubernur Aceh Akan Minta Dana Abadi 1 Triliun untuk Eks Kombatan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh Muzakkir Manaf (Mualem) menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian janji-janji damai menjelang 20 tahun peringatan perdamaian Aceh.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam sambutannya pada peringatan dua dekade damai Aceh di Balai Meuseuraya Aceh, Kamis (14/8/2025).

Mualem mengungkapkan tengah menyiapkan usulan pemberian dana abadi bagi para eks kombatan dan mantan tahanan politik/narapidana (tapol/napol). Rencana ini, katanya, akan disampaikan langsung kepada Presiden RI dan dipercepat di luar alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA).

“Kita akan jumpa Presiden secara langsung dan diluar dana APBA untuk menyampaikan ini karena mengingat sudah dua puluh tahun sudah perdamaian. Kita percepat supaya dana abadi itu disalurkan,” jelasnya.

Mualem menekankan urgensi pemberian dana abadi dengan analogi penanaman sawit, yang baru bisa dinikmati bertahun-tahun kemudian, sehingga digantikan dengan dana abadi yang lebih cepat.

“Kalau kita tanam sawit pun sekarang itu baru bisa dinikmati bertahun-tahun. Maka kita harapkan presiden dapat mengindahkan permintaan hari ini. Kita akan bertemu dalam waktu dekat,”sambungnya.

Hingga 20 tahun damai Aceh, menurutnya masih banyak perjanjian damai yang belum terpenuhi. Pemberian lahan untuk eks kombatan itu sudah sangat lama bahkan sudah beberapa pergantian kepala pertanahan belum juga tuntas.

Dia menambahkan, “Tiap berganti kepala pertanahan kami mengatakan hal yang sama, dan sampai sekarang kami tetap utarakan hal itu. Tapi masih juga belum selesai. Ini persoalan,”lanjutnya.

Untuk dana abadi, Mualem membeberkan target nominal yang diharapkan untuk dana abadi itu dimintakan 1 triliun untuk diberikan kepada ribuan eks kombatan yang tersisa dengan catatan diletakkan di bankakan menikmati depositonya nanti.

Gubernur mengimbau eks kombatan untuk tetap bersabar dan menyuarakan hak mereka dengan cara damai.

“Kami berpesan kepada mantan kombatan, kkita bersabar untuk menyatakan apa yang belum selesai dan kita upayakan mou ini terselesaikan.”

Mualem menegaskan kesabaran ini penting karena proses pemberian lahan secara individu memakan waktu panjang.

“Kita ingat seandainya nanti orang pusat memberikan kebun per 2 hektar per orang, lima tahun diberikan lima tahun kita tunggu,” tutupnya.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Gerebek Siang Bolong! Satpol PP Aceh Selatan Temukan 90 Liter Tuak

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP–WH) Aceh Selatan…

1 hari ago

PT Solusi Bangun Andalas Raih 1st Runner Up ASEAN Mineral Awards 2025

Analisaaceh.com, Aceh Besar | PT Solusi Bangun Andalas (SBA), produsen semen dengan merek Semen Andalas,…

1 hari ago

RSUD Teungku Peukan Abdya Kini Punya Alat Operasi Katarak Tanpa Jahitan

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)…

1 hari ago

Wagub Dek Fadh Hentikan Truk Plat Luar, Bukan Razia tapi Beri Uang

Analisaaceh.com, Blangpidie | Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah yang akrab disapa Dek Fadh memberhentikan dan menyapa…

1 hari ago

Harga Sawit Abdya Rp2.950 per Kg, Petani Hanya Terima Rp2.800

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya…

1 hari ago

Bupati Safaruddin Tinjau Rumah Warga Miskin di Kuala Batee

Analisaaceh.com, Blangpidie | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, kembali melanjutkan rutinitas shalat subuh berjamaah…

1 hari ago