Analisaaceh.com | Harga emas hari ini mulai mengalami pergerakan berangsur naik setelah babak belur sepanjang Februari 2021.
Hal itu berdasarkan data Bloomberg, pada Senin (1/3/2021) pukul 06.51 WIB, harga emas spot menguat 0,27 persen ke level US$1.738,64 per troy ounce. Adapun emas Comex kontrak April 2021 juga menguat 0,43 persen ke level US$1.736,2 per troy ounce.
Diketahui, sepanjang bulan Februari 2021, harga emas rontok. Pada akhir Januari 2021 lalu, harga emas berjangka Comex masih berada di level US$1.850 per troy ounce. Adapun pada akhir Februari 2021, emas Comex terjun bebas ke level US$1.728 per troy ounce.
Pelemahan harga emas terjadi seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang sempat menyentuh level 1,45 persen, tertinggi dalam setahun terakhir.
Penguatan imbal hasil itu juga melemahkan harga logam dasar. Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (26/2/2021) di bursa London harga logam dasar parkir di zona merah.
Harga tembaga turun 3,56 persen ke posisi US$9.077 per ton, harga timah di bursa London juga terkoreksi 4,38 persen ke posisi US$25.664 per ton, sedangkan harga aluminium turun 3,6 persen ke posisi US$2.154,5 per ton.
Analis Pasar Senior Oanda Corp Edward Moya mengatakan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi AS untuk tenor 10 tahun terjadi di luar ekspektasi pasar.
Hal itu membuat dolar AS menguat sehingga membuat harga komoditas menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang berdenominasi selain dolar AS.
Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama menguat 0,83 persen ke posisi 90,879.
“Kami melihat hampir seluruh aset berisiko benar-benar runtuh. Gerakan saat ini adalah penjualan panik hampir di seluruh aset,” ujar Moya seperti dikutip dari Bloomberg, pada Minggu (28/2/2021).
Sumber : bisnis.com