Analisaaceh.com | Setiap tanggal 12 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Museum Nasional. Hal itu berdasarkan tanggal Musyawarah Museum se-Indonesia yang pertama di Yogyakarta, 12 Oktober 1962.
Museum merupakan institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.
Keberadaan museum sangat penting karena memiliki tanggung jawab dan fungsi untuk melestarikan, membina, sekaligus mengembangkan budaya masyarakat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
Khusus di Indonesia, keberadaan menjadi sangat penting mengingat museum tidak hanya memiliki fungsi sebagai pelindung benda cagar budaya, melainkan juga sebagai tempat pembentukan ideologi, disiplin, dan pengembangan pengetahuan bagi publik.
Hal itu juga ditegaskan dalam kode etik ICOM, museum memiliki tugas penting untuk mengembangkan peran pendidikan dan menarik pengunjung lebih luas dari kalangan masyarakat, lokalitas, atau kelompok yang dilayaninya.
Sejarah Museum
Secara bahasa, museum berasal dari kata Yunani yaitu Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan.
Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.
Tipe Museum
Museum memiliki beragam tipe, dari institusi yang besar dan mencakup banyak kategori, hingga institusi kecil yang memusatkan diri kepada subjek tertentu, lokasi, atau seseorang. Kategori museum-museum tersebut di antaranya:
Hari Museum di Indonesia
Hari Museum di Indonesia ditetapkan pada 15 Oktober. Hal ini berdasarkan hasil Musyawarah Museum se-Indonesia di Malang pada tahun 2015.
Sementara dipilihnya tanggal 12 Oktober berdasarkan tanggal Musyawarah Museum se-Indonesia yang pertama di Yogyakarta, 12 Oktober 1962.
Pada awalnya, beberapa tokoh sejarawan dan budaya Indonesia berkumpul untuk membahas penentuan hari peringatan ini di Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman di Jakarta pada Mei 2015.
Sejumlah tokoh yang hadir adalah arkeolog Agus Aris Munandar, penulis Djulianto Susantio, dan budayawan Nunus Supardi yang masing-masing mengusulkan tanggal yang berbeda-beda. Aris Munandar mengusulkan tanggal 9 Maret yaitu tanggal pendirian Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Djulianto mengusulkan tanggal 5 Maret yaitu tanggal lahir Mohammad Amir Sutaarga sedangkan Nunus mengusulkan tanggal 12 Oktober. Pemungutan suara melibatkan peserta lainnya di dalam pertemuan dilakukan yang kemudian menghasilkan tanggal 12 Oktober sebagai tanggal peringatan yang terpilih.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar