Analisaaceh.com, Tapaktuan | Puluhan tukik penyu lekang atau disebut dengan penyu abu – abu menetas di dalam bak tetas semi alami Stasiun Konservasi Penyu Rantau Sialang, SPTN Wilayah II Kluet Utara, BPTN Wilayah I Tapaktuan, Rabu (12/2/2020) pagi.
Butiran telur penyu lekang yang menetas tersebut merupakan hasil daripada adopsi sarang oleh Barmawi, salah seorang warga Gampoeng Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan.
Barmawi, saat dikonfirmasi Analisaaceh.com membenarkan tentang pengadopsian sarang penyu lekang tersebut. Ia menyebutkan bahwa pengapdosian penyu tersebut untuk konservasi.
“Muncul inisiatif saya untuk mengadopsi sarang penyu ini yaitu semata – mata hanya untuk konservasi penyu laut,” ungkapnya.
Kepala Stasiun Konservasi Penyu Rantau Sialang, Soloon Syahruddin Tanjung, S. Hut, menyatakan bahwa, sarang penyu lekang itu ditemukan warga di kawasan pantai Singgah Mata Rantau Sialang, Taman Nasional Gunung Leuser pada 27 Desember 2019 lalu.
“Berdasarkan perkiraan, telur penyu lekang ini akan menetas pada tanggal, 15 Februari 2020, ternyata malah menetas lebih awal daripada perkiraan petugas stasiun, yaitu berkisar antara 48 hari masa inkubasi di dalam bak pengeraman pungkasnya,” ujarnya.
Dirinya sangat mengaprasiasi tugas yang telah dilakukan oleh warga setempat dalam mengadopsi penyu lekang, ia berharap kegiatan tersebut terus berlanjut dalam upaya konservasi dan pelestarian penyu lekang.
“Saya sangat mengapresiasi tugas mulia yang dilakukan warga tersebut, dan semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut,” pungkas Soloon Syahruddin Tanjung.
Editor : Nafrizal