Hujan Meteor dan Sejumlah Fenomena Langit di Penghujung 2020, Cek Tanggalnya

Ilustrasi (foto: net)

Analisaaceh.com | Di penghujung 2020 ini tercatat ada cukup banyak fenomena langka yang bisa diamati oleh para pengamat langit.

Penduduk Bumi berkesempatan melihat dua fenomena hujan meteor dan akan ada super konjungsi antara planet Jupiter dan Saturnus. Untuk leih jelas, berikut ini deretan fenomena langit di akhir 2020 sebagaimana dirangkum dari Info Astronomy, Selasa (8/12).

Konjungsi Bulan dengan Venus: 13 Desember 2020

Pada tanggal ini, masyarakat Bumi berkesempatan melihat dekatnya Bulan dengan planet Venus. Saat ini, Venus menjadi ‘bintang fajar’. sehingga ia akan muncul di langit timur sebelum Matahari tersebut.

Nah, pada momen konjungsi ini, Bulan dan Venus akan terpisah 1 derajat satu sama lain, atau selebar ujung jari kelingking. Dengan kata lain, konjungsi ini akan membuat kedua benda langit ini tampak begitu dekat dalam pandangan dari Bumi.

Konjungai Bulan dan Venus terjadi pada pukul 02.45 WIB dengan sudut pisah 1,25 derajat. Tetapi kedua objek langit ini baru akan terbit pada pukul 04.00 WIB dari arah Timur – Tenggara, dengan sudut pisah 1,45 derajat.

Titik Terdekat Bulan dari Bumi: 13 Desember

Pada 13 Desember, bulan akan berada pada titik terdekat Bumi (perige) pada pukul 03.34.36 WIB dengan jarak 361.757 km, iluminasi 4,73% (fase sabit akhir), magnitudo visual -6,40 dan lebar sudut 1,56 menit busur.

Hujan Meteor Geminid: 14 Desember 2020

Geminid merupakan salah satu hujan meteor terbaik setiap tahunnya. Salah satu hal yang menjadikannya terbaik karena intensitas saat puncaknya bisa mencapai 120 meteor per jam, dengan catatan saat mengamatinya berada di lokasi yang bebas polusi cahaya dan cuaca cerah.

Hujan meteor ini bisa disaksikan sejak pukul 20.00 WIB (13/12/2020) sampai pukul 05.00 WIB (14/12/2020).

Gerhana Matahari Total: 14 Desember 2020

Gerhana Matahari Total kali ini tidak dapat diamati di Indonesia. Hanya akan ada dua negara yang dilalui jalur gerhanan total yaitu Chilen dan Argentina. Gerhana Matahari total di sana akan mulai sekitar pukul 23.01 WIB hingga 23.06 WIB, sehingga masyarakat Indonesia tidak bisa melihatnya.

Segitiga Bulan-Jupiter-Saturnus: 17 Desember 2020

Posisi planet Jupiter dan Saturnus semakin dekat pada Desember ini. Pada 17 Desember 2020 akan ada Bulan di antara mereka, di aman ketigakan akan membentuk formasi segita yang cukup unik. Jupiter dan Saturnus akan terpisan sekitar 1 derajat satu sama lain, sementara itu Bulan akan berada sekiar 4 derajat dari Jupiter dan 3 derajat dari Saturnus.

Fase Bulan Purnama: 30 Desember 2020

Desember akan ditutup dengan fenomena face Bulan Purnama. Ini akan menjadi purnama terakhir di tahun 2020. Secara astronomis, Bulan akan masuk fase purnama pada pukul 10.28 WIB. Meski begitu, kta baru bisa melihat Bulan terbit ketika Matahari terbenam sore harinya.

Hal itu terjadi karena purnama adalah fase ketika posisi Bulan terletak 180 derajat dari Matahari, hal ini yang juga membuat Bulan tersinari 99 persen oleh Matahari dalam pandangan dari Bumi.

Sumber: iNews

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakWali Kota Banda Aceh Minta Kontraktor Selesaikan Proyek 2020 Tepat Waktu
Artikulli tjetërKPK Sambangi BPKP Aceh, Ini yang Dibahas