Ini Bahayanya Mengenakan Masker Saat Olahraga Outdoor

Ilustrasi. ©Pixabay

Analisaaceh.com | Saat situasi new normal seperti ini, banyak masyarakat yang ingin beraktivitas di luar rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.

Berolahraga di luar seperti bersepeda dan jogging merupakan salah satu kegiatan yang mulai dilakukan masyarakat saat new normal.

Menggunakan masker memang dianjurkan untuk menekan penyebaran covid-19. Maka dari itu, banyak orang yang tetap mengenakan masker saat melakukan olahraga outdoor seperti bersepeda dan berlari.

Namun, baru-baru ini ada berita tentang orang yang meninggal karena mengenakan masker saat berolahraga outdoor.

Lantas, apakah sebenarnya mengenakan masker saat berolahraga outdoor itu berbahaya?

Sebenarnya boleh saja mengenakan masker saat berolahraga di luar. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Dilansir dari situs kompas, dr. Rahmita Kusuma Dewi menyatakan bahwa boleh saja mengenakan masker saat berolahraga asal olahraga yang dipilih bukan olahraga yang bersifat berat (misalnya lari).

Jogging dengan menggunakan masker dapat menyebabkan pneumothorax atau kolaps paru-paru yang pastinya berbahaya.

Dilansir dari situs theconversation, melakukan Olahraga yang berintensitas rendah hingga sedang dengan masker memang menyebabkan bernafas terasa sedikit lebih sulit dari biasanya, tetapi Anda masih bisa berjalan dengan nyaman.

Kebutuhan udara untuk tubuh pun semakin tinggi saat melakukan olahraga seperti bersepeda dan berlari. Bahkan kita dapat menghirup udara dengan kecepatan sekitar 40-100 liter per menit saat melakukan olahraga berat.

Mengenakan masker dapat mengakibatkan tubuh lebih sulit untuk menghirup udara secara maksimal.

Apalagi bila menggunakan masker bedah yang memang sangat tahan terhadap aliran udara luar, bernafas akan jadi lebih sulit saat berolahraga.

Ketika kita melakukan olahraga berat, otot kita menghasilkan asam laktat yang menyebabkan sensasi tubuh menghangat atau rasa “terbakar”.

Hal itu kemudian dikonversi menjadi karbon dioksida dan dihembuskan lewat hidung. Ketika menggunakan masker, karbon dioksida tersebut akan terperangkap dan membuat kita kembali menghirup karbon dioksida lewat masker.

Hal tersebut dapat mengurangi fungsi kognitif dan meningkatkan laju pernapasan.

Dilansir dari situs CDC (Centers for Disease Control and Prevention), seharusnya kita tetap memakai masker saat bepergian ke area padat seperti pasar dan tempat ibadah.

Namun, untuk menghindari bahaya mengenakan masker saat berolahraga, usahakan lepas masker sesekali saat berolahraga di tempat yang cenderung sepi.

Usahakan juga tetap menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan.

Komentar
Artikulli paraprak5 Ide Bisnis Sampingan Karyawan Tanpa Harus Ganggu Jam Kantor
Artikulli tjetërRumah Kadishub Banda Aceh Dilempari Benda yang Diduga Bom