Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam grup whatsapp Insan Pers Lhokseumawe mengunjungi Muhammad (50 thn) buruh Dinas Kebersihan yang mengalami kecelakaan kerja. Insan pers berkunjung ke rumah pria yang akrab disapa Anto tersebut untuk melihat kondisinya yang mengalami patah tulang paha.
Para pewarta wilayah kerja Kota Lhokseumawe menyambangi kediaman keluarga Anto di kawasan Pasar Cunda, Kota Lhokseumawe, Rabu sore (5/1/22). Di gubuk reot berukuran 3×3 meter Anto tinggal bersama istrinya Nurkhasanah (47) dan dua putranya Rizki Saputra (22), Khairil Anam (18).
Kepada insan pers, Anto menceritakan kembali kejadian yang menimpa dirinya. Pagi itu, Minggu, 26 September 2021, Anto bertugas seperti biasa sebagai kernet truk sampah.
“Ketika itu sampah sudah dimuat ke truk. Truk sudah penuh dan saya berada di bak penuh sampah tersebut” kata Anto.
Tiba di kawasan Kuta Blang setelah mengambil sampah di kawasan Ujong Blang dan sekitranya, Anto menyebut salah satu ban truk sampah terperosok ke dalam lubang atau parit, sehingga dia yang berada di bak truk terpental ke bawah. Naas bagi Anto ketika terjatuh, pendaratan tidak sempurna pada bagian kaki. Seketika Anto mengaku meringis kesakitan.
Hasil diagnosa dokter RSUD Fauziah Bireuen, bagian tulang paha sebelah kanan dinyatakan patah dan harus dilakukan tindakan operasi.
“Sudah dipasang pen. Dan tulang saya juga dipotong segini (sambil memperagakan dua jari sepanjang kurang lebih 10 sentimeter)” kata Anto. Hingga saat ini, Anto hanya terbaring dan beristirahat di rumah tanpa bisa mencari nafkah untuk keluarga.
Pewarta sempat menanyai kompensasi yang dia terima selama dalam perawatan. Anto mengaku selama pengobatan, dirinya harus bolak-balik Lhokseumawe – Bireuen setiap hari Kamis, dengan biaya sendiri. “Tidak ada bantuan apa-apa dari kantor. Namun baru-baru ini katanya lagi diurus biaya kecelakaan kerja” kata Anto.
Sermentara Pembina Grup WA Insan Pers Lhokseumawe Aulia Masniary atau akrab disapa Kak Cici mengaku prihatin dengan kondisi Anto dan keluarga. “Saya ikut sedih melihat kondisi seperti ini apalagi mereka keluarga kurang mampu. Semoga pihak terkait lebih bertanggung jawab dan kami mengajak para dermawan agar tergerak hatinya untuk membantu keluarga bang Anto” harap Cici.