Jelang Puncak API Awards 2022, Peserta dari Penjuru Indonesia Nikmati Kuliner Aceh

Tamu dan peserta Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2022 saat menikmati hidangan kuliner Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.

Analisaaceh.com, Banda Aceh – Menjelang malam puncak Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2022 yang akan berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, besok, sejumlah peserta dari luar Aceh sudah berdatangan ke Tanah Rencong.

Mereka juga mengikuti ‘side event’ yaitu Khanduri Kuah Beulangong yang digelar di halaman samping gedung AAC Dayan Dawood. Dalam kegiatan yang bertema ‘Pesona Tanoh Aceh’ itu juga menyediakan makanan khas Aceh lainnya seperti mi, martabak, kue khas Aceh, hingga produk kriya, wastra dan paket wisata.

Terlihat peserta juga menikmati makanan khas Aceh yang disajikan, khususnya kuah beulangong yang menjadi salah satu menu andalan kuliner Aceh untuk menyambut tamu, hingga penampilan kesenian Aceh juga disuguhkan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan, perhelatan akbar API Award ini sengaja dikemas dengan atraksi budaya Pesona Tanoh Aceh dan menampilkan pameran produk ekonomi kreatif unggulan.

“API Awards ini bukan sekadar seremonial saja, melainkan menjadi momentum membangkitkan gairah pariwisata dan perekonomian, khususnya Aceh, sebagaimana tagline kita ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata,” kata Almuniza Kamal dalam sambutannya, Kamis, 24 November 2022.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir lebih awal jelang malam puncak API Awards 2022, sehingga dapat menikmati destinasi wisata yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Ia juga menyarankan agar peserta yang datang tidak sungkan untuk menjelajah Aceh.

“Saya juga mengajak teman-teman untuk healing, dengan menikmatilah pesona alam Aceh yang tak kalah dibandingkan dengan provinsi lain,” ajak Almuniza.

Di hadapan peserta yang datang dari berbagai daerah itu, Almuniza menegaskan bahwa Aceh adalah daerah yang sudah terbuka dan sangat aman dikunjungi.

Apalagi, akses maskapai penerbangan Internasional juga sudah membuka rute perjalanan langsung ke Aceh, seperti maskapai Firefly dari Penang dan AirAsia dari Kuala Lumpur tujuan Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

“Hal ini menunjukkan bahwa Aceh adalah daerah yang sudah terbuka dan harus menyiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik, sesuai falsafah kita yaitu ‘Pemulia Jamee Adat Geutanyo’ harus menjadi aksi,” ujarnya.

Selain itu, Almuniza juga menyampaikan, Aceh terus berbenah apalagi dalam hal kepariwisataan. Hingga saat ini, jumlah usaha pariwisata terdiri dari 833 objek wisata, 1.003 bangunan situs cagar budaya, 502 pemandu wisata, 202 kelompok sadar wisata, 553 hotel, 398 biro perjalanan wisata, 321 usaha cendera mata dan 1.804 rest, rumah Makan hingga café.

Kemudian ada 27 produk pariwisata dan ekonomi kreatif dari Aceh di stan-stan yang tersaji di Pameran Ekraf API kali ini. Ia berharap melalui event ini, geliat perekonomian di Aceh meningkat dan berdampak langsung bagi pelaku UMKM di Aceh, berkat kehadiran masyarakat pariwisata dari 54 kabupaten/ se-Indonesia.

“Saya mengajak para tamu dan rekan-rekan sekalian untuk menghabiskan uang di Aceh. Saya menjamin rekan-rekan bakal betah dan mendapatkan sesuatu yang setimpal saat berada di sini,” ucapnya.

Sementara itu, tokoh pemuda Kota Banda Aceh, Arif Fadillah mengajak peserta untuk menelusuri wisata religi yang kaya akan sejarah di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Kemudian kuliner dari seluruh Aceh yang siap dicicipi di Kutaradja.

Arief berpesan, agar peserta yang datang dari luar Aceh ketika kembali ke daerah asalnya bisa menyampaikan keunikan, keindahan dan kenyamanan Aceh ke masyarakat di sana.

“Saya berharap tamu undangan yang datang ke Aceh menjadi speaker untuk menyampaikan di setiap daerah masing-masing bahwa Aceh merupakan daerah yang nyaman serta aman dan menerima tamu dengan keramah tamahan,” ucap mantan Ketua DPRK Banda Aceh itu.

Dalam kegiatan ‘side event’ ini sejumlah pelaku usaha kuliner di Aceh turut memeriahkan acara itu, seperti Mie Aceh Guritno, Martabak Aceh, Kue Khas Aceh, Rujak Aceh, PPJI, RM Paga Ayee dan station kopi. Kemudian sejumlah pelaku umkm yang bergerak di bidang kriya dan kraft.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Founder API, Chairman Yayasan Ayo Jalan-Jalan dan delegasi API dari kabupaten kota se-Indonesia. []

Komentar
Artikulli paraprakKadisbudpar Ajak Pelaku Usaha Berkolaborasi dan Promosikan Produk Melalui Medsos
Artikulli tjetërKIP Aceh Verifikasi Faktual Partai Mulai 24 November Hingga 7 Desember 2022