JMSI Aceh Diskusi Virtual Soal Kemenangan Taliban di Afghanistan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, akan melakukan diskusi virtual pasca kemenangan kelompok Taliban di Afganistan. Kegiatan itu, menghadirkan tiga orang narasumber yang memiliki pengalaman dan pandangan soal kondisi negeri tersebut, yakni, Teguh Santosa, CEO RMOL.ID, yang juga penulis buku di Tepi Amu Darya.

Teguh yang juga merupakan Ketua Umum JMSI itu, memiliki pengalaman dalam meliput perang di Afghanistan pada 2001 saat dirinya masih menjadi wartawan di Rakyat Merdeka. Narasumber selanjutnya, Imam Soemarsono, rekan Teguh pada tahun yang sama memberitakan konflik negara itu melalui Pakistan Selatan.

Selain mengundang narasumber dua wartawan perang, dalam diskusi itu, JMSI Aceh juga menghadirkan Akbar Nugroho, Pekerja kemanusiaan yang sejak 2011-2019 menetap di Afganistan, dan sempat ikut dalam program UNAMA (United Nations Assistance Mission in Afghanistan)

Sekretaris JMSI Aceh, Akhiruddin Mahjuddin, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/8/2021), menerangkan, kegiatan diskusi menyangkut topik Taliban di Afganistan, didasarkan pada isu global yang saat ini menjadi sentrum dunia, pasca kemenangan besar yang diraih kelompok Taliban di negeri mayoritas etnik Pasthun tersebut.

Dalam diskusi terkait dengan isu tersebut, pihaknya mengangkat tema Konstelasi Global Pasca Kemenangan Taliban di Afghanistan. Acara itu, akan berlangsung pada, Jumat (20/8/2021), pukul 14.15-16.00 WIB, dan dipandu oleh Ihsan Yunadi, pengurus JMSI Aceh yang juga CEO anteroaceh.com

Acara diskusi tersebut, terbuka untuk umum, dan yang berminat untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu, dapat langsung joint lewat zoom dengan alamat sebagai berikut : https://bit.ly/3xWOPvX atau Meeting ID: 816 9112 4795 dengan Passcode: jmsiaceh.

Kami berharap, dengan diskusi tersebut, dapat membuka cakrawala dan insight atau cara pandang yang berbeda terkait dengan situasi Afganistan, serta melahirkan perspektif lain terhadap Taliban yang saat ini secara defacto telah berkuasa di negara tersebut.

Komentar
Artikulli paraprakLegend Sigupai Pesta Gol di Harapan Bangsa
Artikulli tjetërCuri Celengan Masjid, Seorang Warga Pidie Ditangkap