Analisaaceh.com, Bireuen | Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), menyerahkan 2.567 sertifikat tanah kepada masyarakat Aceh. Penyerahan tersebut bertempat di Lapangan Galacticos, Cot Gapu, Bireuen, Sabtu (22/2/2020).
Mereka yang menerima sertifikat itu, berasal dari kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Bener Meriah dan Kota Lhokseumawe. Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, mengatakan, Aceh memiliki 3,2 juta bidang tanah, namun baru 1, 2 juta yang baru memiliki sertifikat.
“Sesuai arahan bapak presiden, kita akan upayakan paling lambat tahun 2024 semua tanah di Aceh sudah bersertifikat,” kata Sofyan.
Presiden Jokowi mengungkapkan, sengketa lahan dan konflik agraria menjadi salah satu masalah yang selalu ia dengar saat turun ke desa-desa. Penyebabnya, kata dia, karena banyak tanah yang belum memiliki sertifikat.
Jokowi mengatakan, saat pertama kali ia menjabat presiden, baru 46 juta bidang tanah yang bersertifikat dari total bidang tanah di Indonesia sebanyak 126 juta. Artinya, masih ada 80 juta bidang tanah tanpa sertifikat.
“Di tahun 2015, kemampuan pemerintah mengeluarkan sertifikat tanah hanya 500 ribu pertahun. Jika kemampuan pembuatan sertifikat tanah segitu, maka masyarakat harus menunggu 160 tahun agar tanah di Indonesia bersertifikat semuanya,” kata Jokowi.
“Mulai tahun 2017, saya minta dikeluarkan lima juta sertifikat, 2018 tujuh juta dan tahun 2019 sembilan juta, nyatanya BPN bisa, ini yang akan terus kita percepat,” tambahnya.
Jokowi berharap, sertifikat yang diterima masyarakat itu dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan sendiri maupun keluarga.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.