Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM menerima kunjungan kerja Komisi B DPRD Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara, di ruang Opsroom Disdik Aceh pada Senin (10/5/2021).
Rombongan terdiri dari 7 orang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Langkat, Sandrak Herman Manurung tersebut
Selain bersilaturrahmi, kunjungan DPRD Langkat tersebut juga untuk menggali informasi mengenai proses belajar mengajar secara Daring dan Luring di masa pandemi Covid-19, mekanisme pemerataan guru PNS Aceh, mekanisme sistem penggajian guru honorer serta metode penyeleksian calon kepala sekolah.
“Selain untuk mengetahui bagaimana sistem dan implementasi pendidikan Aceh di masa pandemi Covid 19 dan juga bagaimana terobosan-terobosan Dinas Pendidikan Aceh untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia tentunya agar bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah,” ujar Sandrak Herman Manurung.
Menurutnya, berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Pendidikan, Aceh berada pada urutan 12 secara nasional, hal ini menandakan Provinsi Aceh masih lebih baik dari Sumatera Utara.
“Dinas Pendidikan Aceh memang punya cara tersendiri untuk mentransmisikan sistem pendidikan. Nanti dari hasil pembahasan tadi kami akan coba diskusikan dengan ke dinas pendidikan di Kabupaten Langkat,” ujarnya
“Bagaimana model yang dulunya datang sebagai peserta rapat yang sebenarnya itu tidak tepat sasaran lagi. Ke depan harus fokus bagaimana meningkatkan motivasi guru untuk mengajar yang lebih baik,” sambung Ketua Komisi B DPRD Langkat ini.
Dalam kesempatan tersebut Kadisdik Aceh Alhudri menyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik kunjungan kerja Komisi B DPRD Kabupaten Langkat ini.
Menurutnya, kunjungan ini selain untuk menjalin tali silaturahmi sekaligus untuk bertukar pikiran terkait program pembelajaran yang ada di wilayah masing-masing.
“Ini satu momen yang baik untuk bertukar informasi terkait perkembangan daerah masing-masing di satu sisi. Mungkin ada yang lebih di kita dan ada kekurangan juga,” kata Kadisdik Aceh didampingi Kabid Sarana Prasarana, Sya’baniar, SE, Plt. Kabid Pembinaan GTK, Muksalmina, M.Si, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, MM dan Kepala UPTD PTKK, Asra Riady, M.Si.
Dalam kesempatan yang sama Plt. Kabid Pembinaan GTK, Muksalmina, M.Si memaparkan beberapa hal menyangkut dengan anggaran yang dikelola Disdik Aceh, sistem pelaksanaan pembelajaran daring dan luring, tata cara pemerataan guru, data indeks pembangunan manusia, sistem penggajian guru honorer berdasarkan grade nya, dan upaya peningkatan mutu dan kualitas guru serta kepala sekolah.
“Dengan semua program tersebut, kita berharap hanya dua yaitu harus mampu meluluskan siswa SMA untuk tembus sebanyak-banyaknya pada Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta,” katanya.
“Lalu untuk lulusan SMK harus mampu sebanyak-banyaknya bekerja mandiri atau terserap di Industri dan Dunia Usaha. Kemudian lulusan SLB juga kita targetkan agar bisa mandiri,” sambung Muksalmina.
Kemudian Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, MM menyebutkan masih ada kendala pembelajaran daring yang dilakukan selama ini, karena belum seluruh daerah terkoneksi jaringan internet dengan baik.
“Kita juga berupaya membuat modul-modul pembelajaran secara offline yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Untuk itu kita telah mengajak guru-guru inti untuk menyusun materi pembelajaran yang mudah dipahami murid,” terangnya.
Sementara usai pertemuan tersebut, Kabid Sarana Prasarana, Sya’baniar, SE didampingi para eselon III lingkup Disdik Aceh, menyerahkan cindera mata kepada Komisi B DPRK Langkat.