Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Iskandar, S.Sos, M.Si menyebutkan selama masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) berdampak sangat buruk terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Padahal pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor paling berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banda Aceh.
“Kontribusi PAD dari sektor pariwisata di Kota Banda Aceh itu mencapai 37-40 persen dari pajak hotel,” katanya pada kegiatan sosialisasi Gerakan BISA bersama Anggota Komisi X DPR RI Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE di PLTD Apung, Sabtu (26/9/20).
Sebelumnya, pihak Pemkot Banda Aceh melalui Dispar sempat menutup sejumlah tempat tujuan destinasi wisata untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Namun menurut iskandar, penutupan itu tidak mungkin terus dilakukan yang dinilai memberi dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat, sehingga sektor pariwisata harus tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sektor pariwisata jalan terus, protokol kesehatan juga jalan terus sehingga kita bisa beriringan berdampingan,” katanya.
“Kalau orang terus di rumah saja, ekonomi tidak bergeliat orang mau makan apa. Di daerah Ulee Lheue saja itu ada sekitar 150 lebih pedagang kecil yang berjualan, kalau ini kita tutup mereka tidak bisa menghidupi keluarganya,” lanjutnya.
Sebelumnya, pihak Dispar Kota juga melakukan revitalisasi terhadap sejumlah tempat wisata di bawah pengelolaan pihaknya seperti PLTD Apung, boat di atas rumah, dan beberapa lainnya.
“Ini beberapa hal yang kita lakukan terus mudah mudahan pariwisata di Kota Banda Aceh akan bergeliat kembali pasca covid-19.” tutup Iskandar.