Kdrama Love in Moonlight Berakhir, Berikut 5 Pesan Moralnya

Drama korea Love in The Moonlight yang telah menemani pemirsa stasiun televisi Indosiar sejak akhir Juni 2020 lalu akan berakhir pada 18 Juli 2020 ini. Mengambil latar era Jeoseon drama ini berkisah tentang percintaan antara seorang putra mahkota dan seorang kasim istana yang ternyata adalah seorang wanita yang juga merupakan anak dari pemberontak pemerintahan raja, membuat drama ini menuai konflik dari berbagai sisi.

Selipan komedi juga tak lupa disematkan pada drama ini salah satunya yakni komedi percintaan antara putri mahkota dengan seorang bangsawan, serta tingkah kocak para kasim istana yang membuat drama ini semakin seru untuk ditonton.

Di akhir drama ini penonton pastinya akan lega dikarenakan ditutup dengan happy ending untuk semua pihak dan terciptanya istana yang kondusif serta hangat yang dipimpin oleh putra mahkota Lee Yeong sebagai raja.

Berbagai konflik yang timbul terselesaikan dengan bijaksana membuat drama yang dibintangi Park Bo Gum dan Kim Yoo Jung ini memiliki beberapa pesan moral yang dapat dipetik oleh pemirsa. Apa sajakah pesan moral dari KDrama Love in The Moonlight tersebut? Mari simak ulasan berikut!

  1. Berlakulah Sederhana

Kesederhanaan nyatanya diperlihatkan oleh Lee Yeong yang sejatinya merupakan putra mahkota Jeoseon. Terbukti dengan seringnya ia keluar dari istana tanpa pengawal dan tanpa ragu bergaul dengan penduduk sekitar.

Di masa kepemimpinannya sebagai raja pun kesederhanaan tetap melekat pada dirinya yang tak mau duduk di singgasana raja dan memilih untuk duduk di tangga yang menuju singgasana, dengan alasan agar lebih dekat dengan para pejabat pemerintahan yang merupakan bawahannya.

Hal tersebutlah yang akhirnya membuat dirinya makin dicintai dan dihormati semua orang, hanya karena kesederhaan yang dimilikinya.

Kesederhaan Lee Yeong mengajarkan kita untuk selalu berlaku sederhana walau sebanyak apapun harta, jabatan, dan kekuasaan yang kita miliki. Sifat ini sudah sepantasnya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan begitu kita akan senantiasa selalu bersyukur atas apa yang kita miliki hingga saat ini.

Kesederhaan yang merupakan salah satu sifat yang disukai sang pencipta juga akan membuat orang lain menyukai dan menghormati kita terlepas dari apa yang kita miliki, layaknya Lee Yeong.

2. Tidak membeda-bedakan orang lain

Nyatanya semua orang tak ada bedanya, baik ia berasal dari kalangan strata atas maupun dari kalangan bawah, baik ia mempunyai jabatan yang kekuasaan yang besar maupun tidak dan sekat-sekat yang memisah-misah satu orang dengan yang lainnya berdasarkan kondisi tertentu nyatanya itu tidak ada.

Karena pada dasarnya semua orang sama, sama-sama masih menumpang hidup di bumi yang sama milik sang pencipta dan masih pula butuh oksigen untuk bertahan hidup yang juga milik sang pencipta yang tak dapat dibeli dengan apapun juga.

Hal tersebutlah yang juga merupakan sifat putra mahkota Lee Young, bahkan saat ia telah resmi menjadi raja pun ia tetap mau bergaul dengan rakyat biasa, bahkan ia tetap bersahabat karib dengan Byung Yeon yang hanya seorang pengawal.

Sebelum mengetahui bahwa kasim Hong merupakan seorang wanita pun Lee Young tetap mau menjalin persahabatan dengannya, itu semua karena sifat baiknya yang tidak membeda-bedakan orang lain apapun statusnya. Sifat yang sangat mengagumkan tentunya.

3. Selalu bekerja keras dan tak pantang menyerah

Sifat selalu bekerja keras, tak pantang menyerah, dan bersemangat dalam hidup tentunya harus dimiliki setiap orang, karena sifat tersebut merupakan sifat positif yang tentunya akan membawa hal positif datang pula menghampiri hidup.

Seperti yang terjadi pada kasim Hong Sam Nom atau Hong Ra On, kisah hidupnya yang pilu tak lantas membuatnya menyerah dalam menjalani hidup, bahkan ia selalu ceria dan bekerja keras setiap harinya untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Setiap pekerjaan yang bahkan merupakan pekerjaan lelaki tetap dilakoninya tanpa berkeluh kesah.

Akhirnya dengan sifat positif tersebut ia juga menuai hasil yang positif bagi hidupnya, mulai dari dipertemukan kembali dengan ibu dan ayahnya, dapat memulai hidup sebagai seorang wanita, disayangi banyak orang hingga dicintai seorang putra mahkota dan akhirnya menjalani sisa hidupnya dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan.

  1. Rela berkorban tanpa pamrih

Pengorbanan sejati dalam drama ini jelas terlihat dari tokoh Kim Yoon Sung yang akhirnya tewas demi menyelamatkan orang yang berharga baginya yakni kasim Hong. Sebelum akhirnya tewas pun Yoon Sung selalu menjadi penyelamat kasim Hong di berbagai kondisi yang membahayakan, walaupun ia tahu bahwa perasaan kasim Hong hanya untuk putra mahkota seorang.

Terbukti bahwasanya sikap rela berkoban Kim Yoon Sung dilakukan tanpa pamrih, ia hanya ingin melihat pujaan hatinya tersebut hidup dengan bahagia bersama orang yang dicintainya. Bukan hanya Kim Yoon Sung, Jo Ha Yeon yang mencintai putra mahkota pun rela mengorbankan dirinya untuk menjadi putri mahkota agar selalu bisa mendampingi dan mendukung putra mahkota menguatkan pemerintahannya kelak karena klan yang dimilikinya, walaupun ia tahu bahwa hati putra mahkota bukan miliknya.

Miris jika dibandingkan dengan kehidupan nyata karena manusia sejatinya hanya mementingkan dirinya sendiri, berkorban pun dilakukan karena pamrih untuk mendapatkan sesuatu. Oleh karena itu hal ini dapat menjadi pelajaran moral bagi kita untuk memiliki rasa rela berkoban dan tidak pamrih yang dapat dimulai dari hal sekecil apapun.

  1. Selalu menjunjung kebenaran

Dalam drama ini, Lee Yeong selalu berusaha untuk membuktikan kebenaran atas kecurangan yang dilakukan oleh beberapa menteri bawahannya, ia bahkan membuktikan ketidakbersalahan rakyat biasa atas tuduhan pemberontakan yang tidak dilakukan rakyat tersebut.

Hal tersebut karena Lee Yeong percaya bahwa kebenaran harus selalu diungkapkan demi melindungi orang-orang yang tak bersalah dan dirugikan atas suatu kebohongan tersebut.

Alhasil terbukti, bahwa yang selalu melakukan kebohongan dan tipu muslihat akhirnya menuai hasil negatif pula sesuai dengan tindakan negatif yang dilakukannya, sedangkan yang dikorbankan akhirnya akan bahagia di akhir. Percayalah bahwa semua tindakan positif akan selalu menuai hasil yang positif pula.

Itulah beberapa pesan moral yang dapat dipetik dan diterapkan pemirsa di kehidupan nyata. Walaupun tergolong fiktif, pesan moral dari kdrama Love in The Moonlight ini dapat dipetik secara nyata dan penuh makna oleh semua orang tanpa terkecuali. Semoga ulasan ini dapat menginspirasi kita semua.

Editor : Nafrizal
Rubrik : HIBURAN
Komentar
Artikulli paraprakKawasan Gunung Paro dan Kulu Longsor, Akses Banda Aceh – Meulaboh Lumpuh
Artikulli tjetërResep Membuat Kue Putri Salju