Kemendikbud Tunjuk Banda Aceh sebagai Tempat Pelaksanaan OJT Kepala Sekolah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd memberikan penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan On Job Training (OJT) Penguatan Kepala Sekolah (PKS) tahun 2021 di Aula Disdikbud, Kamis (15/04/21).

Saminan menyampaikan, pelaksanaan kegiatan OJT tersebut sebagai respon atas diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai kepala Sekolah, bahwa salah satu syarat kepala sekolah adalah telah selesai mengikuti Diklat dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) serta mendapatkan Nomor Unik Kepala Sekolah.

Adapun, Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 ini mewajibkan kepada kepala sekolah yang sudah menjabat sebelum diterbitkannya peraturan tersebut untuk mengikuti Diklat Penguatan dengan durasi 71 jam.

“Kedepan Kepala Sekolah yang belum memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) serta belum memiliki Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS) maka sekolah tidak bisa mencairkan dana BOS, menandatangani rapor dan ijazah serta kebijakan penting lainnya,” ujar Saminan.

Sebagai informasi, OJT tahap pertama diikuti oleh 11 kepala sekolah yang berasal dari Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 3 peserta dari kabupaten Aceh Besar sebanyak 4 peserta dan sisanya dari Kota Banda Aceh.

OJT ini langsung diprogramkan oleh LPPKS PS yang berpusat di Solo Jawa Tengah dan Kota Banda Aceh ditunjuk langsung menjadi tempat pelaksanaan OJT tahap I dan tahap II.

Diklat Penguatan Kepala Sekolah akan dilaksanakan di Banda Aceh juga yang tempat pelaksanaannya di Hotel Kyriad Muraya.

Lebih lanjut, Saminan mengatakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk melaksanakan pelatihan pengembangan mutu guru dan kepala sekolah, dikarenakan pendekatan yang dilaksanakan oleh Pemko Banda Aceh, bahkan Bapak Walikota H Aminullah Usman sampai dengan bulan maret 2021 telah 2 kali diundang langsung ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta untuk pengembangan sekolah penggerak.

“Kini kita sedang merencanakan pembangunan gedung Training Centre khusus untuk pelatihan guru lengkap dengan laboratorium mikro teaching untuk pengembangan mutu guru yang kapasitasnya juga sebagai pusat pelatihan guru di Aceh karena Banda Aceh sebagai kota referensi pendidikan,” pungkas Saminan.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Anggota DPRA Abu Heri Desak Presiden Tetapkan Status Bencana Aceh Berskala Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…

21 jam ago

Banjir Lumpuhkan Pertanian, SPI Desak Status Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…

23 jam ago

Kabel Listrik Diduga Milik PLN Bahayakan Pengendara di Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabel yang diduga milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjuntai ke badan jalan…

23 jam ago

Komisi I DPRA Desak Presiden Buka Peran Internasional Tangani Bencana Aceh–Sumatera

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Presiden Republik Indonesia…

1 hari ago

Hampir 2 Juta Warga Aceh Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak beberapa waktu terakhir berdampak…

1 hari ago

PBB Pantau Respons Bencana di Aceh, UNDP dan UNICEF Siap Perkuat Dukungan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia terus memantau perkembangan penanganan bencana di…

1 hari ago