Categories: NEWS

Kepsek SMKN 1 Abdya Bantah Salahgunakan Dana Komite

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dugaan penyalahgunaan dana Komite mencuat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Aceh Barat Daya (Abdya). Oknum kepala sekolah bersama Komite diduga menggunakan dana hasil kutipan dari siswa untuk perjalanan ke luar negeri yang tidak jelas tujuannya, atau bisa disebut sebagai “backpacking”.

Informasi yang diperoleh, sebelumnya tidak pernah ada kutipan dana Komite di SMK 1 Abdya tersebut. Namun dalam dua tahun terakhir, siswa dikenakan iuran sebesar Rp30 ribu per bulan, yang diklaim untuk mendukung kegiatan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

“Namun kenyataannya, saat siswa melaksanakan PKL masih dikutip uang Rp500 ribu per orang. Kabarnya, dana itu digunakan untuk keperluan kepala sekolah untuk urusan ke luar negeri,” kata seorang wali murid yang engan disebutkan namanya, Kamis (31/7/2025).

Lebih lanjut, sebutnya, saat mencoba menanyakan hal tersebut, tak satupun guru memberikan keterangan.

“Guru-guru menyuruh kami langsung menghubungi kepala sekolah. Mereka bilang takut kepada kepala sekolah,” ujar orang tua siswa mengulangi kata-kata guru SMKN 1 Abdya.

Sementara itu, Kepala SKM Negeri 1 Abdya, Irma Suriyani menepis tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa dana Komite digunakan sesuai kesepakatan bersama dengan wali murid.

Menurutnya, uang Komite tersebut dikutip per siswa Rp30 ribu per bulan tersebut untuk keperluan siswa PKL. Namun, untuk siswa yatim-piatu dan kurang mampu tidak dipungut biaya dan itu semua disetujui serta ditandatangani oleh orang tua wali murid.

“Uang sumbangan tersebut diambil untuk siswa magang ke Malaysia. Siswa yang diberangkatkan di seleksi tidak semua siswa yang diberangkatkan,” kata Irma Suriyani saat ditemui wartawan ruangnya.

Irma menyatakan bahwa uang tambahan Rp500 ribu yang dibebankan kepada siswa digunakan untuk membiayai keberangkatan tiga pendamping yang turut serta dalam program PKL ke Malaysia. Sedangkan uang yang Rp30 ribu tersebut untuk biaya akomodasi siswa PKL baik di daerah, luar daerah maupun ke luar negeri.

“Tidak semua siswa dikirim ke luar negeri. Itu berdasarkan seleksi dan juga permintaan orang tua. Anak-anak PKL bukan hanya keluar negeri saja, tapi di daerah maupun luar daerah sesuai permintaan siswa dan orang tua siswa,” ungkap Irma Suriyani.

Irma menegaskan bahwa perjalanan tersebut bukan untuk kepentingan pribadi atau ‘jalan-jalan’, melainkan dalam rangka mendampingi siswa magang sebagai bagian dari program keahlian yang dimiliki sekolah.

“Kegiatan PKL itu resmi, dan sudah melalui persetujuan orang tua siswa,” pungkas Irma Suriyani.

Ahlul Zikri

Komentar

Recent Posts

Ilham Rizky: MA Harus Independen dalam Kasus PT BMU

Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…

20 jam ago

Aceh–Rusia Tandatangani MoU Kerjasama

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…

20 jam ago

Gubernur Mualem Lantik Fadhil Ilyas Jadi Dirut Bank Aceh Syariah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…

20 jam ago

Truk Bermuatan Batu Bata Terguling di Gunung Kapur

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…

23 jam ago

Mendagri Minta Pejabat Serta Keluarganya Diminta Untuk Tidak Pamer Kemewahan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…

23 jam ago

Sekretaris DPRA Sebut Surat ARA Masih Proses Administratif

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…

23 jam ago