Analisaaceh.com, Blangpidie | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Roni Guswandi, melaksanakan Reses II tahun 2025 di lokasi PDAM Gampong Gunong Cut, Kecamatan Tangan-tangan, Sabtu (2/8/2025). Reses tersebut bertujuan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung untuk diperjuangkan melalui kebijakan dan program pemerintah daerah.
Hadir dalam agenda tersebut Camat Tangan-tangan Jasmadi, para tokoh masyarakat, serta warga dari sejumlah gampong di Kecamatan Tangan-tangan. Warga secara aktif menyampaikan berbagai keluhan dan harapan terkait pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian.
Salah satu aspirasi yang disampaikan warga adalah pembangunan jembatan penghubung antar gampong yang hingga kini belum layak dilalui. Selain itu, masyarakat juga meminta pembangunan jalan kompleks di Gampong Blang Padang, pagar dan gapura Masjid Gampong Drien Jalo, serta jembatan penghubung antara gampong Drien Kipah kecamatan Tangan-tangan dan gampong Pusu kecamatan Mranggen serta rabat beton sepanjang 300 meter di gampong Drien Kipah.
“Kita sangat berharap jembatan antara Gampong Pusu dan Drien Kipah segera dibangun, karena menjadi akses utama masyarakat,” ujar salah satu perwakilan warga.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRK Abdya, Roni Guswandi menyatakan akan memperjuangkan semua aspirasi yang telah disampaikan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jembatan dan jalan akan diusulkan dalam program kerja tahun 2026 atau tahun-tahun berikutnya mengingat efesiensi anggaran.
“Aspirasi masyarakat akan kita perjuangkan. Nantinya, tim teknis dari Dinas PUPR akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei sebagai dasar pengusulan anggaran,” kata politisi Partai Gerindra yang akrab disapa Abi Roni.
Selain pembangunan infrastruktur, masyarakat juga menyampaikan keluhan terkait distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum optimal. Menurut warga, saluran air sudah dibangun di Gampong Masjid, akan tetapi belum bisa dimanfaatkan karena air tak kunjung mengalir ke rumah warga.
“Saya akan berkoordinasi langsung dengan pihak PDAM Abdya. Distribusi air bersih di Kecamatan Tangan-tangan harus menjadi prioritas sehingga air bisa tersalurkan secara merata dan semua warga bisa menikmati layanan dasar ini,” tegas Abi Roni.
Di sektor pertanian, warga mengusulkan bantuan bibit kopi dan pembukuan akses jalan produksi.Abi Roni merespon dengan menyatakan dukungannya terhadap petani dan menyebut bahwa produksi kopi akan menjadi prioritas. Ia juga menekankan pentingnya pembukaan akses jalan produksi pertanian melalui alokasi Dana Pokok Pikiran (Pokir) setiap tahun.
“Kita akan prioritaskan produksi kopi. Untuk pembukaan jalan produksi pertanian, setiap tahun saya akan alokasikan dana Pokir. Ini bagian dari upaya nyata kita meningkatkan kesejahteraan petani,” terangnya.
Sementara itu, persoalan tapal batas antara Gampong Adan dan Bineh Krueng juga mendapat perhatian. Abi Roni menyebutkan akan memfasilitasi persoalan tersebut agar bisa disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Abdya untuk penyelesaian administratif agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.
Tak hanya itu, Abi Roni juga menanggapi usulan pembangunan akses jalan perkebunan antara Gunong Cut, Suak Labu, dan Kuta Bakdrien, serta kelangkaan pupuk subsidi dan harga diatas HET yang dikeluhkan masyarakat.
“Kita akan sampaikan semua masukan ini dalam pembahasan APBK 2026 maupun di tahun-tahun berikutnya mengingat efisiensi anggaran. Saya pastikan seluruh aspirasi masyarakat akan diperjuangkan,” pungkas Abi Roni.
Selain mendengarkan aspirasi warga, disela-sela reses Abi Roni juga menyerahkan santunan kepada 18 anak yatim-piatu sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat kurang mampu di wilayah tersebut.