Categories: NEWS

KIP Abdya Belum Miliki Regulasi Umumkan Nama Caleg Eks Narapidana Koruptor

Analisaaceh.com, Blangpidie | Komisi Indenpenden Pemilihan (KIP ) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyebutkan bahwa pihaknya belum memiliki regulasi untuk mengungumumkan nama-nama mantan narapidana ke publik.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Devisi Teknis KIP Abdya, Deri Sudarma menanggapi permintaan yang dilayangkan oleh lembaga Yayasan Supremasi Keadilan Aceh (SaKA) terkait menggugurkan calon legislatif (Caleg) yang tidak memenuhi syarat sebagai pencalonan dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

“Tentang kewajiban, sampai saat ini belum ada aturan yang mewajibkan mengumumkan nama-nama mantan narapidana ke publik,” ungkap Deri Sudarma saat ditemui Analisaaceh.com, Senin (4/9/2023).

Deri mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dengan KIP Provinsi Aceh menyangkut mantan narapidana dibolehkan atau tidak namanya untuk diumumkan.

Lebih lanjut, kata Deri, kalaupun ada caleg yang dianggap tidak memenuhi syarat, sebaiknya masyarakat melakukan upaya hukum.

“Kita hanya menjalankan aturan yang ada. Namun, jika ada orang merasa keberatan atau dirugikan silahkan lapor dan tempuh jalur hukum,” tutup Deri Sudarma.

Diberitakan sebelumnya, Yayasan Supremasi Keadilan Aceh (SaKA) meminta agar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat Daya untuk mengugurkan calon legislatif (Caleg) yang tidak memenuhi syarat sebagai pencalonan dalam menghadpai Pemilu 2024 mendatang.

Koordinator SaKA Abdya, Miswar menjelaskan bahwa menurut hasil investigasi pihaknya bahwa ada beberapa calon legislatif di Abdya merupakan mantan terpidana tindak pidana korupsi dan tidak memenuhi syarat sebagai calon anggota legislatif.

“Karena mereka tidak pernah mengumumkan diri secara jujur atau terbuka mengumumkan mengenai latar belakang jati dirinya sebagai mantan terpidana,” ungkap Miswar dalam keterangannya yang diterima Analisaaceh.com, Senin (4/9/2023).

Bahkan, sebut Miswar, ada juga salah satu mantan terpidana korupsi yang mendaftarkan diri sebagai calon DPRK Abdya, namun masa pidananya masih belum melewati jangka waktu yang ditentukan yakni lima tahun pasca selesai menjalani masa penjara.

“Oleh sebab itu, KIP Abdya harus merinci atau meneliti mengenai PKPU Nomor 10 Tahun 2023, bahwa terdapat sejumlah ketentuan atau peraturan khusus bagi mantan terpidana agar bisa mandaftarkan diri sebagai anggota legislatif,” terangnya.

Ahlul Zikri

Komentar

Recent Posts

Kantor Imigrasi Banda Aceh Kembali Deportasi Warga Negara Malaysia

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh kembali melakukan tindakan penegakan…

2 hari ago

Pemerintah Aceh Ajukan Penambahan Kuota BBM dan LPG Imbas Bencana Banjir dan Longsor

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh mengajukan permohonan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) dan…

2 hari ago

Aceh Tamiang Jadi Daerah Terparah Terdampak Banjir

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah mengungkapkan bahwa banjir yang…

2 hari ago

Perjalanan 30 Jam, Istri Bupati Abdya Tembus Medan Antar Bantuan ke Tamiang

Analisaaceh.com, Kuala Simpang | Istri Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Ny. Ratna Sari Dewi Safaruddin,…

2 hari ago

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Aceh 6–8 Desember

Analisaaceh.com, Banda Aceh | BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Aceh pada 6…

2 hari ago

Update Sementara Banjir dan Longsor Aceh: 345 Meninggal, 174 Masih Hilang

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tim SAR gabungan kembali menemukan 20 jenazah korban banjir dan longsor…

2 hari ago