Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Kamis, 21 November 2024. Debat yang digelar di Gedung Serbaguna IAIN Lhokseumawe ini mengangkat tema “Menuju Kota Lhokseumawe yang Bermartabat, Sehat, dan Bersyariat”. Dalam acara tersebut, empat pasangan calon memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka.
Keempat pasangan calon yang berpartisipasi dalam debat ini adalah Azhari-Zulkarnen (nomor urut 1), Sayuti Abubakar-Husaini (nomor urut 2), Ismail-Azhar Mahmud (nomor urut 3), dan Fathani-Zarkasyi (nomor urut 4). Debat ini disiarkan secara langsung melalui berbagai platform seperti Kompas TV Aceh, iNews Aceh, Puja TV, RRI Lhokseumawe, serta kanal YouTube Serambinews, yang disiapkan oleh event organizer PT Raziq Arrahman Fernandes.
Debat dimulai dengan sambutan dari Plh. Ketua KIP Lhokseumawe, Armiadi, yang menyambut baik acara ini. Selanjutnya, Ketua Tim Panelis Prof. A. Hadi Arifin menyerahkan lembaran pertanyaan kepada Plh. Ketua KIP untuk dibacakan oleh dua moderator. Panelis debat ini terdiri dari berbagai ahli, di antaranya Prof. A. Hadi Arifin dari Universitas Malikussaleh, Jullimursyida dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimal, Dr. Al Husaini M. Daud dari IAIN Lhokseumawe, serta Dr. Busra dari Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Selama debat, setiap pasangan calon memaparkan berbagai program unggulan mereka yang berfokus pada pengembangan kota dalam berbagai bidang. Paslon nomor urut 1, Azhari-Zulkarnen, menegaskan pentingnya penerapan syariat Islam di Aceh. “Aceh syariat Islam sudah sejak zaman nenek moyang hingga kesultanan Aceh telah bersyariat. Aceh sudah istimewa sejak awal kemerdekaan Indonesia. Maka kami tuangkan istimewa itu adalah tanpa pengangguran. Jadi, usia 20 sampai 60 tahun wajib punya pekerjaan dan pendapatan yang layak,” kata Azhari.
Paslon nomor urut 2, Sayuti Abubakar-Husaini, berkomitmen untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai kota yang cerdas dan nyaman. “Kita ciptakan budaya masyarakat di Kota Lhokseumawe yang islami. Bidang kerja kesehatan dan perlindungan sosial, pertama sekali adalah gratis listrik untuk keluarga miskin ekstrem, gratis tunjangan biaya untuk warga lanjut usia, dan tunjangan hidup bagi kaum disabilitas,” ujar Sayuti Abubakar.
Paslon nomor urut 3, Ismail-Azhar Mahmud, mengusung program IMAM yang berfokus pada pendidikan berkualitas dan pelestarian budaya lokal. “Kami juga akan menegakkan syariat Islam secara kaffah di Kota Lhokseumawe. Meningkatkan kualitas pendidikan dayah dan membangun fasilitas yang memadai, memastikan kesejahteraan para guru dayah dengan memberikan gaji yang layak, juga beasiswa bagi santri-santri fakir miskin dan anak yatim,” ungkap Ismail.
Di sisi lain, Paslon nomor urut 4, Fathani-Zarkasyi, mengajak masyarakat untuk berfokus pada kemajuan dan perubahan. “Kami memiliki beberapa program unggulan seperti bantuan operasional dayah, beasiswa untuk siswa dan santri berprestasi, serta insentif gaji untuk guru ngaji gampong. Kami juga canangkan program magrib mengaji agar anak-anak generasi tidak buta dalam mengaji,” kata Fathani. Zarkasyi menambahkan bahwa mereka juga akan fokus pada pemberantasan narkoba. “Program pencegahan peredaran narkoba pun menjadi fokus kita untuk menghindari kenakalan remaja di Lhokseumawe, karena narkoba itu merupakan musuh kita bersama,” ujar Zarkasyi.
Debat yang berlangsung lancar dan penuh dengan visi dan gagasan cemerlang ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. KIP Lhokseumawe berhasil menyelenggarakan acara yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk lebih mengenal calon-calon pemimpin mereka dan visi mereka dalam membangun Lhokseumawe ke depan.
Salah satu inovasi yang menarik dalam acara ini adalah keterlibatan penyandang disabilitas, sebuah langkah yang diinisiasi oleh pihak EO dan KIP untuk memastikan acara ini inklusif bagi semua lapisan masyarakat.