ANALISAACEH.COM, PIDIE JAYA | Mahasiswa KKN Poltekkes Aceh, Komunitas Pijay Gleeh dan masyarakat lakukan aksi bersama sosialisasi hidup sehat dan membersihkan Kota Meureudu, Minggu (19/01/2020).
Selain melibatkan mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pidie Jaya, Komunitas Pijay Gleeh selaku koordinator aksi juga melibatkan ratusan masyarakat, pedagang, Muspika Kecamatan Meureudu (Camat, Polsek dan Koramil).
Perwakilan mahasiswa KKN Poltekkes Aceh, Mukhlis mengatakan, kegiatan tersebut merupakan aksi yang kedua kalinya ikut bersama dan menjadi bagian dari tuntutan Tri Darma Perguruan Tinggi, pihaknya melibatkan 150 mahasiswa KKN yang ada di seluruh Kecamatan Pidie Jaya.
“Ini menjadi tanggung jawab kita sebagai intelektual dalam melakukan sosialisasi hidup bersih kepada masyarakat dan menjadi tema dalam setiap kegiatan KKN di Pidie Jaya,” ujar Mukhlis.
Sekretaris Komunitas Pijay Gleeh, Teuku Saifullah kepada Analisaaceh.com menyampaikan bahwa, pihaknya sudah melakukan aksi besih tersebut selama 2 bulan, dari pantauannya sudah ada perubahan dan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah masing-masing. Pihaknya juga berterima kasih kepada pemerintah Pidie Jaya dan masyarakat yang selalu mendukung setiap aksi yang dilakukan.
“Banyak perubahan yang saya lihat dari kesadaran masyarakat terhadap sampah dan makin ramai masyarakat yang terlibat dalam setiap aksi kami selama ini di Pidie Jaya, semoga Pidie Jaya menjadi kabupaten bersih, indah dan rapi dengan selalu menjaga kesehatan lingkunga,” ungkap Teuku Saifullah.
Sementara itu Camat Kota Meureudu, Jailani, SE., MM menyampaikan bahwa fokus dari aksi bersih yaitu komplek pasar Kota Meureudu. Pihaknya melihat kurangnya tingkat kesadaran dari para pedagang terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, di mana pihaknya sudah sangat sering menegur para pedagang namun belum sepenuhnya dijalankan arahan tersebut.
“Saya menghimbau kepada seluruh warga dan pedagang di Kota Meureudu agar setiap dua minggu sekali harus dilakukan pembersihan bersama, dan yang paling penting semua parit harus bersih, sehingga air pembuang lancar mengalir dan tidak ada yang tergenang,” himbau Jailani.
Editor: Nafrizal