Analisaaceh.com | Peristiwa konjungsi agung planet raksasa yaitu Jupiter dan Saturnus akan terjadi pada malam ini, Senin (21/12/2020).
The Great Conjuction ini merupakan peristiwa langka saat kedua planet tersebut tampak paling berdekatan di angkasa. Keduanya akan tampak bersatu dan terlihat sebagai sebuah bola putih cemerlang di langit.
Peristiwa tersebut tergolong sangat langka yang terjadi setiap 19,6 tahun sekali. Konjungsi agung Jupiter-Saturnus terakhir terjadi pada 30 Mei 2000 dan akan kembali terjadi pada 5 November 2040, 10 April 2060 dan 15 Maret 2080.
Namun peristiwa pada Desember 2020 ini konjungsi terlihat berbeda dan istimewa, karena menjadi konjungsi Jupiter-Saturnus terdekat sejak 1623, 13 tahun setelah Galileo membuat Teleskop pertama.
Kepala Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, sejak 19 Desember Jupiter sudah mendekati Saturnus, dan pada 21 Desember keduanya akan berada posisi paling dekat setelah hampir 800 tahun.
“Pada Senin malam nanti, posisi Jupiter dan Saturnus paling dekat, tampak berdempetan setelah 800 tahun. Jadi Great Conjuction adalah peristiwa langka bagi penggemar astronomi,” kata Thomas Djamaluddin melalui akun Instagram miliknya t_djamal dikutip pada Senin (21/12).
Dilansir melalui instagram resmi LAPAN RI, puncak konjungsi tersebut terjadi pada Selasa (22/12) dini hari pukul 01.18 WIB. Kedua planet raksasa itu sama-sama berada di bawah ufuk. Maka fenomena ini dapat disaksikan pada malam sebelumnya yakni 21 Desember 2020 pukul 18.30 WIB.
Jarak asli kedua planet ini pada dasarnya sangat jauh, lebih dari empat kali jarak Bumi dan Matahari. Tetapi dari mata pengamat di Bumi apalagi mata telanjang, keduanya akan tempak seperti satu titik terang di langit.
“Saat konjungsi, Jupiter dan Saturnus akan berjarak 0,1 derajat atau hanya 1/5 dari diameter bulan purnama jika dilihat dari bumi,” tulis LAPAN.
Sebagaimana diketahui, peristiwa itu dapat disaksikan di Indonesia dengan mata telanjang, namaun akan terlihat seperti bintang dan tidak berkelap-kelip.