Analisaaceh.com, Lhoksukon | Korban dugaan penggelapan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di SMA Negeri 1 Langkahan Aceh Utara kembali bertambah. Korban merupakan siswa yang saat ini sudah menamatkan pendidikan di sekolah itu.
“Anak saya juga hampir sama kejadian seperti yang anda beritakan. Tetapi beda jumlah saja. Sekarang anak saya sudah tamat dan sekarang sedang kuliah,” ujar wali siswa yang identitasnya minta dirahasiakan kepada Analisaaceh.com, Rabu (12/8/24).
Dia menjelaskan, saat bersekolah di SMAN 1 Langkahan, buku tabungan beasiswa dan ATM dikuasai oleh pihak sekolah. Buku itu baru sepenuhnya dikembalikan setelah dia tamat.
“Waktu itu di kelas III, anak saya diberi uang beasiswa PIP sebesar Rp1 juta. Kata pihak sekolah, kalau sudah kelas III cuma segitu dapatnya. Kami percaya saja tidak tahu bagaimana aturannya,” ujarnya.
Selain beasiswa PIP, pada saat itu anaknya juga menerima beasiswa dari aspirasi dewan sebesar Rp600 ribu. Dia juga tidak mengetahui darimana sumber anggaran tersebut.
“Begitu yang diterima anak saya dari dua sumber tersebut. Tapi kalau memang ada hal-hal anak kami yang belum diberikan kami harap diselesaikan,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Komite SMAN 1 Langkahan, M. Hasan Ismail menyebut pernah menerima keluhan wali murid terkait beasiswa tersebut. Dia menyebut hal itu sudah diselesaikan ketika itu.
“Memang ada yang pernah melaporkan ke saya wali murid bahwa anaknya tidak menerima beasiswa. Begitu kami hubungi pihak sekolah langsung diselesaikan dan dikembalikan,” ujar M Hasan.
Kata dia, ketika itu pihak SMAN 1 Langkahan berkilah mereka salah ambil atau tertukar. Namun dia menyebut hal itu telah diselesaikan.
Sementara mengenai adanya beasiswa dari aspirasi dewan dia juga pernah mendengarnya. Dia pernah menghadiri rapat tersebut.
“Waktu itu pernah disampaikan ke saya, tepatnya sebelum Pemilu memang ada beasiswa katanya dari Pokir dewan. Tapi berapa jumlah dan mekanismenya saya tidak tahu,” ujar ketua komite.
Sementata itu, Kepala SMAN 1 Langkahan Said Muhammad Alawi yang dihubungi media ini tidak merespon. Sebelumnya dia meminta kepada pewarta untuk mendatangi sekolah.
“Maaf pak sinyal pun kurang bagus, jadi bapak datang saja ke sekolah dan kita duduk dengan orang yg mengelola bea siswa pip sama sama kita selesaikan,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Jumat lalu.