MABAB dan FSI Aceh Barat : Tolak dan Boikot Film The Santri

Analisaaceh.com, MEULABOH | Film ‘The Santri’ yang merupakan sebuah karya sutradara cantik Livi Zheng menuai kontroversi di beberapa kalangan. Adegan dari cuplikan atau trailer Film The Santri yang sudah muncul di YouTube dan tersebar di media sosial itu menurut beberapa ulama tidak sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Di antaranya penolakkan yang dilayangkan oleh Majelis Aneuk Beut Aceh Barat (MABAB Aceh) dan Front Santri Indonesia (FSI) DPW Aceh Barat. Dari liris yang diterima oleh analisaaceh, Kamis (19/9/2019).

Dalam Ihwal tersebut Ketua MABAB Aceh, Teungku Mahlil Haitami, dan Ketua FSI Aceh Barat Teuku Halim menolak dan mengajak masyarakat untuk boikot Film The Santri itu.

Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa seluruh Pengurus Organisasi Santri di Aceh Barat menyatakan menolak dan mengajak untuk boikot akan tayangnya film The Santri, karena memuat berbagai hal yang mengancam aqidah dan eksistensi syariat di lingkungan pesantren sebagai basis pendidikan penerapan syariat.

Terancamnya aqidah dan eksistensi syariat di lingkungan pesantren tersebut didasari pada beberapa alasan, di antaranya bahwa film The Santri tidak merepresentasikan cara dan gaya hidup santri di pesantren, bahkan cenderung tayang sebagai antitesa kehidupan santri di pesantren, seperti pacaran dan berduaan bersama bukan mahram.

Film The Santri menunjukkan sikap toleransi antar umat beragama dengan kebablasan dan tanpa batasan, seperti tayang dalam trailer, santri masuk ke dalam gereja dengan ikut serta setidak-tidaknya mendukung ritual ibadah umat agama lain.

Selain itu, film The Santri menurut MABAB Aceh dan FSI Aceh Barat bahwa film itu mengandung framing dan doktrin kental liberalisme dan pluralisme yang mencoba menampilkan sisi implisit bahwa semua agama adalah benar, sehingga pencampur-adukan peribadatan antar agama ditayangkan sebagai hal yang lumrah dan wajib untuk ditolerir, dan ini merupakan kesalahan besar.

Santri Aceh Barat yang tergabung dalam Mabab dan FSI mengharapkan pihak Ulama dayah dan seluruh Ormas Islam serta Pesantren untuk ikut menolak penayangan film The Santri, baik di Aceh Barat maupun di tingkat nasional.

Sebelumnya film garapan ini merupakan hasil kerjasama antara Livi Zheng dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang rencananya akan dirilis pada 22 Oktober 2019 mendatang, dan akan segera dipasarkan di Hollywood.

Editor : Nafrizal

Komentar
Artikulli paraprakPertama, BAPPEDA Aceh Selatan Finalkan RPJMG Sekaligus Dalam Satu Kecamatan
Artikulli tjetërSering Kekeringan, Warga Labuhanhaji Barat Aceh Selatan Minta Dibangun Irigasi