Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Kota Aminullah Usman dan Pemko Banda Aceh terus menunjukkan dedikasi, kontribusi, dan karya dalam membangun Banda Aceh, terutama dalam membangun sistem ekonomi berbasis syariat Islam di ‘Kota Gemilang’.
Sebagai titik awal, Aminullah menghadirkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah di Banda Aceh dalam menjalankan sistem ekonomi syariah.
Aminullah mengungkapkan, sebelum Mahirah Muamalah hadir, hasil survey yang dilakukan sebuah lembaga, yakni ASA Solution menunjukkan, masyarakat Banda Aceh terutama para pelaku usaha kecil di pasar-pasar besar di Banda Aceh sebanyak 80% masih berurusan dengan tengkulak.
“Sebelum Mahirah kita dirikan, survey menunjukkan, 80% pelaku usaha berurusan dengan rentenir. Survey dilakukan di lima pasar besar di Banda Aceh. Saat ini setelah Mahirah beroperasi sejak kita bentuk Mei 2018, yang berurusan dengan rentenir hanya tinggal 2% saja,” ungkap wali kota, Selasa, 19 April 2022.
Ia menjelaskan, Mahirah Muamalah yang ia resmikan pada 2018 lalu dalam perjalanannya telah mampu mengatasi persoalan permodalan, kendala yang dirasakan para pelaku usaha kecil.
“Dengan Mahirah, saat ini sudah 4000 lebih pelaku usaha yang telah dibantu, mayoritas adalah pelaku UMKM,” ungkapnya.
Tidak hanya sekedar memberi solusi akan modal usaha, hadirnya Mahirah juga berdampak positif pada peningkatan lapangan kerja baru karena semakin banyak tumbuhnya UMKM.
Di Banda Aceh, pada tahun 2016, UMKM hanya ada 8.900. Saat Aminullah menjabat sebagai wali kota, kemudian Pemko Banda terus mendorong usaha mikro, kecil dan menengah itu terus tumbuh. Hasilnya UMKM terus bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun. Pada 2017, UMKM bertambah menjadi 9.591 unit, kemudian tahun berikutnya meningkat lagi menjadi 10.944. Tahun 2019 bertambah lagi menjadi 12.012, tahun 2020 meningkat lagi jadi 15.107 unit.
Bahkan di tengah pandemi Covid-19 pun UMKM masih terus tumbuh. Data menunjukkan UMKM tetap tumbuh subur di tahun 2021, yakni mencapai 16.970.
“Data terbaru per Februari 2022, UMKM di Banda Aceh sudah mencapai 17.080 unit. Jika dilihat dari tahun 2016 hingga saat ini, pertumbuhannya mencapai 92%,” kata Wali Kota Aminullah Usman.