Analisaaceh.com, Meureudu | Satu unit ruko usaha warung kopi dan rumah warga di gampong Meunasah Rhieng Blang Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya terbakar pada Kamis (30/7/2020) pukul 19.00 WIB.
Usaha tersebut merupakan milik Sanusi M Ali (56) dan rumah milik M. Isa Sulaiman (45) warga gampong setempat.
Dari pantauan Analisaaceh.com, tim pemadam kebakaran bersama 3 unit armada damkar tiba di lokasi pukul 19.25 WIB untuk melakukan pemadaman kemudian oleh personel TNI, Polisi dan masyarakat setempat
Kapolres Pidie Jaya AKBP Musbagh Ni’am S.Ag S.H M.H melalui Kapolsek Meureudu
Ipda Muhammad Yunus, SH mengatakan, pada saat kejadian pemilik rumah Sanusi (56) hendak berangkat ke Masjid untuk melaksanakan shalat magrib.
Kemudian adik korban melihat api sudah mulai membesar menjalar di atap toko, lalu meminta tolong kepada masyarakat sekitar untuk dilakukan pemadaman.
“Saat kejadian pemilik hendak berangkat ke masjid dan ada adik korban yang melihat api sudah melalap rumahnya lalu meminta bantuan warga sekitar melakukan pemadaman,” ucap M Yunus.
Sementara itu rumah M.Isa Sulaiman, jelas M Yunus, hanya terbakar resplang luar atap rumah, karena berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran.
“Alhamdulillah berkat kerja sama yang baik api cepat dipadamkan, kita coba pastikan kondisi di lokasi sudah steril personel sudah memasang Police Line disekitar TKP,” imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun dari kebakaran itu kerugian materil diperkirakan sekitar Rp. 200 juta.
Untuk penyebab kebakaran, sambung Kapolsek, saat ini belum diketahui secara pasti, namun menurut keterangan masyarakat diduga api berasal dari korsleting listrik di warung tersebut.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap kebakaran, jika terjadi apapun di masyarakat secapatnya untuk segera melaporkan kepada intansi terkait terutama pemadam jika terjadi kebakaran.
“Saya mengharap masyarakat untuk lebih berhati – hati, potensi kebakaran jika terjadi silahkan secepatnya berkoordinasi dengan pihak terkait,” harap Ipda M Yunus.
