Analisaaceh.com, Takengon | Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT melalui Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para guru dan tenaga kependidikan yang telah berhasil mengantarkan siswa-siswi Aceh masuk peringkat 8 nasional dengan jumlah terbanyak yang diterima pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) serta peringkat 5 nasional pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2021.
Capaian tersebut juga sangat diapresiasi oleh Kadisdik Aceh dan disampaikan di hadapan para kepala sekolah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Pengawas SMA, SMK dan SLB saat berkunjung ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, Bireuen – Lhokseumawe – Aceh Utara, serta Aceh Tengah – Bener Meriah yang berlangsung sampai Sabtu, 19 Juni 2021.
Dalam pertemuan itu, Kadisdik Aceh mengungkapkan, tujuan kunjungan tersebut tidak lepas dari prestasi pendidikan Aceh berkat kerja keras para guru dan tenaga kependidikan sehingga pendidikan Aceh masuk kedalam peringkat sepuluh besar nasional.
“Kami ingin mengajak agar semua pihak sekolah baik itu kepala sekolah, gurunya maupun tenaga kependidikan untuk senantiasa kompak dalam mendidik generasi Aceh untuk mewujudkan visi Aceh Carong,” ujar Alhudri.
Oleh karena itu Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, memerintahkan dirinya untuk menyampaikan salam terimakasih dan apresiasi atas prestasi pendidikan Aceh tersebut.
“Bapak Gubernur mengucapkan ribuan terima kasih karena bapak dan ibu guru sudah mengangkat martabat dan derajat orang Aceh, karena pendidikan ini tidak mungkin baik tanpa sentuhan tangan dingin bapak/ ibu. Bapak/ibu lah yang berhadapan langsung dengan para siswa,” kata Alhudri.
Alhudri juga menampik kualitas mutu guru rendah, padahal sudah cukup banyak anak-anak didik para guru di Aceh telah sukses.
Apalagi dengan keluarnya pengumuman dari LTMPT yang menempatkan Aceh urutan ke -8 nasional pada SBMPTN dan urutan ke – 5 nasional pada SNMPTN telah membantah semua tudingan selama ini diarahkan kepada para kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang bertanggung jawab penuh untuk mendidik generasi Aceh.
“Tidak mudah untuk mempertahankan prestasi ini apabila semua pihak tidak memiliki mindset yang sama dalam mewujudkan pendidikan Aceh yang lebih baik,” ujarnya.
Sosialisasi Asesmen Nasional
Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, M.Pd yang ikut dalam rombongan ikut mensosialisasikan Asesmen Nasional yang akan mulai dilaksanakan pada September 2021.
Hamdani menuturkan, dalam asesmen nasional ini ada tiga kompetensi yang diuji, pertama kompetensi minimum, literasi numerasi, dan survey lingkungan.
Asesmen dilakukan untuk pemetaan mutu sekolah bukan mutu siswa, adapun yang dites adalah siswa kelas 2 (dua) sebanyak 45 orang secara acak atau random.
“Dari sekarang kita sudah melakukan sosialisasi agar pelaksanaannya pada September 2021 dapat berjalan sukses. Harapan kita semua sekolah yang ada di Aceh bisa meningkatkan mutu sekolah dalam pelaksanaan asesmen tahun ini,” kata Hamdani.[]