Categories: NEWS

MaTA Desak PJ Gubernur Aceh Evaluasi Kinerja BPKS Sabang

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Transparansi Aceh (MaTA) mendesak secara tegas kepada PJ Gubernur Aceh selaku Ketua Dewan Kawasan Sabang (DKS) untuk melakukan evaluasi khusus secara menyeluruh terhadap kinerja Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) saat ini.

Koordinator MaTa, Alfian mengatakan berdasarkan penelusuran MaTA terdapat enam aspek yang sudah sepatutnya untuk dilakukan evaluasi khusus dari analisisnya terhadap kinerja BPKS selama ini.

Menurutnya, aspek aset menjadi salah satu alasan dimana BPKS Sabang menjadi satuan kerja (Satker) yang menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkecil pada satker Badan Layanan Umum (BLU) Pusat. BPKS Sabang hanya menghasilkan pendapatan sebesar Rp4,18 miliar.

“Walaupun meningkat dibandingkan tahun 2020 namun hanya sebesar Rp3,58 miliar. Hal ini disebabkan belum optimalnya jasa layanan pelabuhan dan kawasan oleh konsorsium swasta yang masih terkendala regulasi pemanfaatan aset BLU,” paparnya Rabu (7/6/2023).

Kemudian sambungnya, aspek perizinan terpadu yakni belum tuntasnya proses pelimpahan kewenangan pengusahaan Kawasan Sabang dari Pemerintah khususnya penerbitan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK) maupun aturan lainnya serta potensi tumpang tindihnya aturan pelaksanaan investasi di Kawasan Sabang.

“Kemudian aspek Kelembagaan Dewan Kawasan Sabang perlu juga adanya penguatan terhadap kelembagaan Dewan Kawasan Sabang,  dan Sekretariat. Khususnya dalam pelibatan Organisasi Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” katanya.

Kemudian juga aspek kelembagaan BPKS dimana perlu adanya penyesuaian ruang lingkup organisasi, khususnya  penyesuaian dengan rencana strategis Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat terkait kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.

“Kemudian aspek perencanaan strategis yakni perlu adanya penyesuaian arah pengembangan kawasan, khususnya penyesuaian dengan rencana strategis pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat terkait kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas,” bebernya.

Kemudian aspek pengadaan barang dan jasa di BPKS, dimana dalam sektor pengadaan barang dan jasa, MaTA juga menemukan potensi adanya perusahaan cangkang yang dikendalikan oleh pihak orang dalam ULP, sehingga paket pekerjaan di kerjaakan sendiri dengan menyamarkan kepemilikan perusahaan bisnis yang sebenarnya.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Api Lahap Bekas Bengkel Motor di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…

12 jam ago

184 Bencana Terjadi di Aceh, Kerugian Rp132,74 Miliar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…

12 jam ago

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

16 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

16 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

21 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

2 hari ago