Categories: WISATA

Menikmati Matahari Terbenam di Pulau Telaga Tujoh

Analisaaceh.com | Pulau Telaga Tujoh, Langsa, Aceh, menyuguhkan pesona alam yang memikat dengan pantai berpasir putih dan laut biru jernih. Pohon kelapa yang melambai di sepanjang pantai menciptakan suasana tropis yang tenang, ideal untuk wisatawan yang mencari relaksasi. Ombak lembut dan suara deburan menambah keindahan alami pantai ini, menjadikannya tujuan sempurna untuk bersantai.

Pulau Telaga Tujoh terletak di ujung timur Kota Langsa dan dikenal juga sebagai Pulau Pusong. Pulau ini telah menjadi tempat pelarian bagi mereka yang ingin lepas dari hiruk-pikuk perkotaan.

Untuk mencapai pulau ini, wisatawan harus menempuh perjalanan laut selama sekitar 30 menit dari pelabuhan Langsa, yang berjarak sekitar 8 kilometer dari pusat kota. Pemandangan laut yang tenang dan pulau-pulau kecil sepanjang perjalanan membuat waktu terasa lebih singkat. Setibanya di pulau, pengunjung akan disambut oleh pemandangan pantai yang menakjubkan dan suasana yang damai.

Kepala Desa Telaga Tujoh, Irwansyah, menceritakan sejarah nama pulau ini, yang berasal dari legenda tujuh Aulia (orang suci) yang konon pernah mendiami pulau tersebut.

“Mereka sering mandi di tujuh telaga yang ada di sini, meskipun hingga kini belum ditemukan,” jelas Irwansyah.

Selain legendanya, Pulau Telaga Tujoh juga memiliki warisan budaya dari penduduk Tionghoa yang pernah menetap di sana. Beberapa dusun masih menyimpan nama-nama seperti Ujung Cina, yang menandakan jejak komunitas tersebut.

“Sebelum kami, masyarakat suku Aceh, menetap di sini, desa ini dulu dihuni oleh saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa,” tambah Irwansyah.

Pulau ini juga menawarkan beragam kegiatan yang dapat dinikmati wisatawan, seperti menyaksikan matahari terbit dan terbenam yang spektakuler.

“Geografis desa kami yang berbatasan dengan Selat Malaka membuat pemandangan matahari terbit dan terbenam sangat memukau. Wisatawan juga bisa mencicipi kuliner lokal, seperti kue Ade dan Bue Leukat Teutet, serta ikan asin khas Pusong,” kata Irwansyah.

Widia, salah satu pengunjung, membagikan pengalamannya saat tiba di Pulau Telaga Tujoh. Ia menuturkan bahwa momen paling berkesan adalah saat matahari terbenam, ketika langit berubah warna menjadi oranye, merah, dan ungu.

“Setelah sekitar 30 menit perjalanan, begitu saya menjejakkan kaki di pulau, suasana tenang langsung menyelimuti, menciptakan pemandangan yang menakjubkan serta menghadirkan kedamaian mendalam,” ujarnya.

Pulau Telaga Tujoh bukan hanya menawarkan pemandangan alam, tetapi juga kehangatan masyarakat lokal yang ramah. Sebagian besar penduduk desa yang tinggal di pulau ini berprofesi sebagai nelayan, dan rumah-rumah panggung kayu mereka menambah pesona tradisional yang kental.

Perjalanan menuju pulau ini juga menawarkan keindahan alam yang memukau. Sepanjang jalan menuju pelabuhan, pengunjung disuguhkan dengan pemandangan pohon bakau yang mengapit jalur.

Keindahan pantai Telaga Tujoh, foto : Chairul/analisaaceh.com

Ketika menyeberangi laut, pengunjung kembali dimanjakan dengan pemandangan bakau yang menghijau. Setibanya di pulau, wisatawan bisa melihat berbagai jenis flora, seperti kacang laut, daun katang-katang, hingga pohon bintagur laut.

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menjumpai beragam fauna yang hidup di pulau ini, seperti burung bangau, kera, elang, hingga burung camar. Di sini, kita akan merasakan kedamaian yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Pulau Telaga Tujoh merupakan satu-satunya pulau berpenghuni di antara pulau-pulau kecil di sekitarnya. Desa Telaga Tujoh, yang berada di tengah pulau, dihuni sekitar 700 kepala keluarga. Meski penduduknya relatif sedikit, keramahan mereka membuat pengunjung merasa diterima dengan hangat.

Menurut cerita penduduk setempat, pulau ini dulu dihuni oleh tujuh Aulia, yang menjadikannya tempat suci. Hingga kini, telaga tempat para Aulia mandi belum ditemukan, namun legenda tersebut terus hidup di masyarakat.

Perjalanan menuju Pulau Telaga Tujoh tidak akan mengecewakan. Selain pemandangan indah, pulau ini menawarkan ketenangan yang jauh dari kebisingan. Tanpa suara kendaraan bermotor, hanya ada jalan setapak yang menghubungkan setiap sudut pulau, menjadikannya tempat ideal bagi wisatawan yang ingin melepaskan diri dari kesibukan kota.

Dengan keindahan alam dan budaya yang kental, Pulau Telaga Tujoh adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelancong yang ingin menikmati alam sekaligus belajar tentang sejarah lokal.(Adv) (Yuna)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ilham Rizky: MA Harus Independen dalam Kasus PT BMU

Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…

10 jam ago

Aceh–Rusia Tandatangani MoU Kerjasama

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…

10 jam ago

Gubernur Mualem Lantik Fadhil Ilyas Jadi Dirut Bank Aceh Syariah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…

10 jam ago

Truk Bermuatan Batu Bata Terguling di Gunung Kapur

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…

12 jam ago

Mendagri Minta Pejabat Serta Keluarganya Diminta Untuk Tidak Pamer Kemewahan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…

13 jam ago

Sekretaris DPRA Sebut Surat ARA Masih Proses Administratif

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…

13 jam ago