Categories: ACEH BARAT DAYANEWS

Minyak Goreng Langka di Abdya, Begini Penjelasan Kadis Perindagkop

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dinas Perdagangan Perindustrian Ekonomi dan Koperasi (Disperindagkop) Aceh Barat Daya (Abdya) akhirnya angkat bicara terkait kelangkaan minyak goreng di kabupaten setempat.

Kadis Perindagkop Abdya, Amri. Ar, ST menyebutkan, kelangkaan itu disebabkan karena belum adanya ritel modern, seperti Indomaret atau Alfamart di kabupaten julukan Nanggroe Breuh Sigupai tersebut.

“Penyebab kelangkaan minyak goreng di Abdya karena tidak ada ritel modern. Jadi kita hanya berharap yang dipasok dari distributor saja,” kata Amri kepada Analisaaceh.com, Kamis (17/2/2022).

Ia menambahkan, bahwa minyak goreng yang disediakan pemerintah saat ini sedang dalam proses pengiriman dan diperkirakan akan tiba di daerah pada awal Maret mendatang.

“Ada dua ribu ton minyak goreng bersubsidi se- Aceh yang akan dibagikan untuk setiap wilayah termasuk Abdya salah satunya dengan kuota yang cukup dan memadai. Sementara untuk minyak goreng curah belum ditentukan koutanya,” jelas Amri.

Baca: Minyak Goreng Langka di Abdya, Warga Antri di Depan Swalayan

Mengenai stok di Abdya, sambung Kadis, pemerintah sudah berupaya untuk mencukupi kouta, karena masyarakat di Abdya sebagian besar menggunakan minyak kemasan dua merek yaitu, Bimoli dan Sunco.

“Memang minyak goreng yang berjalan saat ini di Abdya adalah Sunco, sementara Bimoli belum ada instruksi untuk pemasokan. Stok yang ada di gudang itu lebih kurang ada 1.300 kotak, karena belum ada pemerintah untuk menebus harga stok barang lama. Tapi kalau sudah ada, mereka pasti akan menjual dengan harga Rp.14.000 per liternya,” ,”jelasnya.

Baca: Minyak Goreng Curah dan Kemasan Langka di Pasar Tradisional Blangpidie Abdya

Amri mengaku bahwa pihaknya terus memantau kondisi pasar terutama masalah minyak goreng agar tidak terjadinya kenaikan harga dari nilai yang telah ditetapkan serta mencegah terjadinya penumpukan barang.

“Kita tetap melaporkan bagaimana situasi harga pasar, apapun kebutuhan pokok kita tetap melaporkan minimal dua hari sekali harus kita kondisikan di lapangan dan akan kita cek harga lapangan,”ungkapnya.

“Kami tetap berkomunikasi dengan provinsi dan kementerian. Untuk menginformasikan dan memberitahu perkembangan di Kabupaten kita sendiri ini. Seperti semalam adanya pemasokan 250 kotak yang isi dua liter dan 100 kotak yang isi 1 liter. Kita juga laporkan ke provinsi bagaimana perkembangannya juga kita sampaikan,” pungkas Amri. (Ahlul)

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH BARAT DAYA
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Lima Ruko di Gampong Lambheu, Aceh Besar Terbakar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…

13 jam ago

Terima Aspirasi Masyarakat Trumon Raya, Abu Heri: Hal Ini akan jadi Prioritas Saya

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…

17 jam ago

KIP Lhokseumawe Sukses Gelar Debat Kedua Calon Wali Kota

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…

18 jam ago

Dispora Aceh Latih 100 Pemuda Jadi Entrepreneur Kreatif dan Inovatif

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…

18 jam ago

96 dan 52 TPS di Aceh Berpotensi Intimidasi dan Kekerasan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…

20 jam ago

MPU Aceh Perbolehkan Pilih Kotak Suara Kosong

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…

20 jam ago