Analisaaceh.com, TAKENGON | Pemandangan berbeda terjadi di SMP Negeri 40 Takengon terletak di Kampung Gemboyah Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, sekolah tersebut hanya diisi sebanyak 6 Siswa terdiri dari Kelas I sebanyak 2 orang, Kelas 2 kosong dan Kelas III sebanyak 4 orang.
Berbanding terbalik dengan jumlah guru yang mengajar di SMP tersebut, Guru Pegawai Negeri sebanyak 10 orang, sedangkan guru honor (kontrak) sebanyak 7 orang, jumlah keseluruhan berkisar sebanyak 17 orang.
Menurut Tokoh masyarakat setempat Alimin, Problem kekurangan anak didik itu disebut telah lama terjadi, pihak sekolah telah sering melaporkan perihal itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah, namun urung mendapat respon.
Begitu juga kepada pengawas sekolah informasi tersebut telah diutarakan. Bahkan telah hadir ke sekolah itu untuk melihat langsung keadaan dilapangan, namun hingga saat ini belum terlihat ada realisasi yang signifikan.
“SMP 40 Takengon kekurangan murid dan guru menumpuk kelebihan jam ajar, ini perlu diperhatikan Dinas Pendidikan Aceh Tengah supaya sekolah ini tidak di tutup,” jelas Alimin kepada analisaaceh.com melalui sambungan selularnya, Rabu (04/09/2019) di Linge.
Ia menilai, fasilitas disekolah itu cukup memadai, bangunan begitu megah ditambah lagi dengan jumlah guru yang sangat memadai. Ia berharap Dinas Pendidikan Aceh Tengah menerapkan sistem zonasi/rayon sehingga anak-anak di kampung tersebut tak sekolah ditempat lain.
Sebelumnya kata dia, SMP 40 itu sangat diminati oleh anak didik di Kampung itu. Namun akhir-akhir ini peserta didik enggan mendaftar tanpa alasan yang jelas.
“Mungkin ada kesalahan tehknis sehingga peserta didik kabur kesekolah lain. Sepertinya ini penyakit lama, semoga pemimpin sekarang bisa menyembuhkan penyakit ini,” pinta Alimin di akhir percakapanya meminta wartawan menyampaikan langsung kepada Bupati Aceh Tengah.
Sementara itu Bupati Aceh Tengah mengaku telah mendengar informasi kekurangan siswa itu, ia kini telah memerintahkan Dinas Pendidikan untuk mengecek langsung kelokasi dan memberikan solusi yang terbaik sehingga sekolah kebanggaan warga Gemboyah Linge itu tidak tutup.
“Biasanya yang terjadi kekurangan guru, namun ini posisinya berbanding terbalik, kami sudah perintahkan pihak Dinas Pendidikan Aceh tengah untuk turun kelokasi dan memberikan solusi yang terbaik,” papar Shabela Abubakar usai peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-60 di Lapangan Setdakab setempat.
Ia mengaku telah memberikan tekanan khusus kepada Dinas Pendidikan Aceh Tengah dan Majelis Pendidikan serta kepada pengawas sekolah baik Tingkat SD, dan SMP sederajat untuk memegang data yang akurat ke Bupati.
“Mereka harus memegang data yang akurat ke Bupati, saat ini nampaknya ada penumpukan guru diseputar kota, dibeberapa daerah terpencil jauh dari perkotaan lebih banyak guru honor, sedangkan PNS hanya dua atau tiga orang,” paparnya.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar