Categories: PEMERINTAH ACEH

Mualem Buka MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya

Analisaaceh.com, Pidie Jaya | Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Aceh di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, Meureudu, Sabtu (1/11/2025) malam. Perhelatan ini akan berlangsung sejak 1 hingga 8 November mendatang.

Sebelum pembukaan, Mualem bersama Ketua TP PKK Aceh Marlina Muzakir, Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, serta Kapolda Aceh Irjen Marzuki Ali Basyah dan istrinya Irawati, terlebih dahulu dipeusijuek oleh Teungku Anwar Usman (Abiya Kuta Krueng) di Pendopo Bupati Pidie Jaya.

Usai prosesi peusijuek, Mualem dan rombongan menuju panggung utama MTQ di kompleks perkantoran Pemkab Pidie Jaya. Ribuan warga tampak memadati lokasi acara untuk menyaksikan pembukaan. Acara pembukaan turut dimeriahkan dengan defile kafilah dari seluruh kabupaten dan kota se-Aceh.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Provinsi Aceh ke-37 Tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya dengan resmi kami nyatakan dibuka,” ujar Mualem saat membuka kegiatan tersebut.

Mualem mengatakan Musabaqah Tilawatil Qur’an bukan sekadar ajang perlombaan membaca dan menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Lebih dari itu, MTQ merupakan momentum untuk menumbuhkan kecintaan umat kepada Al-Qur’an, memperkuat silaturahmi, serta memperteguh identitas Aceh sebagai masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

“Al-Qur’an hadir sebagai panduan abadi yang menuntun umat manusia menuju kehidupan yang damai, adil, dan bermartabat. Melalui kegiatan ini, kita berharap semangat Al-Qur’an semakin hidup di tengah masyarakat. Tidak hanya dalam lantunan suara, juga dalam perilaku dan kebijakan kehidupan sehari-hari,” kata Mualem.

Mualem mengapresiasi para peserta MTQ dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas partisipasi mereka. Ia menegaskan, kemenangan sejati bukan semata pada perolehan juara, melainkan pada tekad untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dalam setiap langkah kehidupan.

Mualem juga meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota agar memberikan perhatian lebih serius terhadap pembinaan qari dan qariah di setiap tingkatan, mulai dari gampong hingga provinsi. Menurutnya, pembinaan yang berkesinambungan akan melahirkan generasi Qur’ani yang mampu mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional maupun internasional.

Sementara itu, Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi melaporkan, MTQ ke-37 diikuti 1.986 orang yang terdiri atas 1.212 peserta musabaqah, 113 pelatih kafilah, serta 661 ofisial pendamping dan tim medis. Terdapat sembilan cabang lomba yang digelar di 11 arena, dengan pusat kegiatan berada di Kompleks Perkantoran Pemkab Pidie Jaya, Meureudu.

Mualem: Tes Baca Al-Qur’an Syarat Masuk Sekolah

Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan rencana ke depan agar kemampuan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu syarat utama dalam dunia pendidikan dan rekrutmen di Aceh, namun khusus bagi muslim.

“Ke depan, sesuai dengan visi dan misi kami, Al-Qur’an akan menjadi awal dari segala hal. Masuk sekolah SMA kita tes baca Al-Qur’an, masuk SMP harus tes baca Al-Qur’an, bahkan masuk TNI dan Polri juga harus tes baca Al-Qur’an. Insya Allah akan kami programkan ke depan supaya Aceh lebih maju dan makmur,” ujar Mualem.

Dalam bahasa Aceh, Mualem juga menegaskan pentingnya kemampuan membaca Al-Qur’an sebagai identitas daerah Serambi Makkah yang menerapkan syariat Islam.

“Bek watei tapeugot tes baca Al-Qur’an eunteuk ka yo. Nyan kunci tanyoe Seuramoe Mekkah, meuhan peu syit ta ok-ok tanyoe Seramoe Mekkah,” katanya, yang berarti: “Jangan takut kalau ada tes baca Al-Qur’an. Itu kunci kita sebagai daerah Serambi Makkah, jangan hanya namanya saja Serambi Makkah.”

Bagi Mualem, langkah tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat penerapan syariat Islam di Aceh secara menyeluruh.

“Supaya betul-betul Aceh menjadi negeri syariat Islam yang kita banggakan. Al-Qur’an juga membuat kita selamat di dunia dan akhirat. Karena Al-Qur’an adalah segalanya bagi kita, apalagi kita di Aceh yang mayoritas umat Islam,” tuturnya.[]

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Pemkab Abdya Perjuangkan Pembangunan Tanggul Sungai Krueng Beukah ke BNPB

Analisaaceh.com, Blangpidie | Seluas 20 hektare lahan sawah milik Kelompok Tani Padang Jati, Gampong Padang…

8 jam ago

Koalisi Masyarakat Sipil Aceh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Aceh menggelar aksi…

8 jam ago

Cucu Sultan Aceh Minta Makam Siti Ubi Syah sebagai Situs Cagar Budaya Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemimpin Darud Donya, Cut Putri, yang juga cucu Sultan Aceh, mendesak…

14 jam ago

Pemerintah Aceh Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai Hari Ini

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menetapkan kebijakan pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor…

14 jam ago

Harga Emas di Banda Aceh Rp7,17 Juta per Mayam

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Harga emas murni di Banda Aceh hari ini, Rabu (12/11/2025), tercatat…

14 jam ago

Banjir Terjang Empat Kecamatan, 537 KK Terdampak Banjir di Kabupaten Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Banjir melanda empat kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) setelah hujan…

14 jam ago