Analisaaceh.com, Redelong | Polemik taman harmoni kembali berlanjut, setelah sebelumnya Direktur Cempege Institute (CI) Muhammaddinsyah mendesak Bupati Bener Meriah untuk jujur soal polemik taman itu ke publik. Meski telah dijelaskan oleh salah satu tim asistensi Bupati Waladan Yoga sepertinya jawaban itu belum memuaskan.
Jawaban yang diutarakan Waladan Yoga sebelumnya menantang Muhammaddinsyah untuk bersikap ksatria dan menyampaikan kepada publik soal siapa nama tim asistensi yang diduga pengelola (Swakelola) pembangunan taman harmoni itu.
Analisaaceh.com kembali melakukan klarifikasi kepada Muhammaddinsyah siapa nama tim asistensi yang diduga menjadi swakelola pembangunan taman harmoni itu. Namun, Muhammadinsyah hanya butuh kejujuran Bupati Syarkawi bukan tim asistensi.
“Masyarakat butuh kejujuran Bupati untuk menjawab semua pertanyaan soal kontroversi taman harmoni, bukan pernyataan tim asistensi Bupati Bener Meriah,” kata Muhammadinsyah, Minggu (06/10/2019) melalui sambungan selularnya.
Menurut dia, sudah sepantasnya Pemerintah Kabupaten Bener Meriah mengantisipasi segala bentuk penyimpangan informasi yang dapat membuat masyarakat beropini negatif soal pembangunan taman harmoni itu.
“Jangan menarasikan pernyataan saya kemarin sebagai ujaran kebencian untuk keberadaan taman harmoni, kamihanya minta Bupati untuk jujur kepada publik, dengan kata lain kita desak Bupati untuk memberikan informasi yang benar soal hal ihwal pembangunan taman yang digadang dapat menjadi icon wisata di Bener Meriah,” jelas nya.
Terkait tantangan tim asistensi Bupati Bener Meriah Waladan Yoga tentang nama tim asistensi yang diduga menjadi pengelola (swakelola) pembangunan Taman Harmoni tersebut, Muhammaddinsyah mengaku tidak ada keharusan bagi pihaknya untuk menyampaikannya kepada publik perihal identitas yang diminta itu. Ia menilai, hal tersebut merupakan domainnya Bupati untuk memperjelas kepada siapa pembangunan taman tersebut di swakelolakan.
“Jika Tim Asistensi saja tidak tau soal siapa yang mengelola pembangunan taman Harmoni, Apalagi kami masyarakat. Seyogyanya beliau lebih tau karena beliau adalah bagian dari tim asistensi Bupati, jika ternyata beliau juga tidak tau apakah benar atau tidak salah seorang Tim Asistensi yang mengelola pembangunan taman tersebut, sebaiknya beliau Tabayyun, baru kemudian hasil dari Tabayyun yang beliau lakukan di sampaikan kepada publik, agar publik juga ikut tau apakah benar atau tidak tim asistensi yang mengerjakan,” katanya, sembari meminta Bupati Bener Meriah berbicara ke publik.
“Lagipula itu domainya Bupati untuk memperjelas kepada siapa pembangunan taman harmoni di swakelolakan. Apakah benar seperti dugaan kita kepada Tim Asistensi? atau tidak,” timpal Muhammadinsyah.
Ia menyarankan, tim asistensi percepatan pembangunan Bener Meriah untuk melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan tidak menjadi dinding pembatas antara Bupati dengan masyarakat di Negeri berhawa sejuk itu.
“Kita sangat mengapresiasi keikhlasan hati senior-senior yang bersedia menjadi tim asistensi percepatan pembangunan Bener Meriah bekerja siang dan malam untuk membantu Bupati membangun daerah ini, namun, kami tidak ingin keberadaan tim asistensi justru membuat Bupati menjadi Ekslusif. Biarkan Bupati yang menjawab kontroversi ini, tim asistensi fasilitasi saja lah. Masyarakat ingin Bupati yang bicara jujur, Bukan pernyataan Tim Asistensi,” tutup Muhammadinsyah.