Takengon, Analisaaceh.com – PT. PLN ULP Takengon memutus aliran listrik bangunan Rumah Sakit Regional yang bertempat di seputaran Blang Bebangka Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Pembongkaran yang dilakukan pihak PLN itu lantaran nunggak melakukan pembayaran selama tiga bulan berturut-turut terhitung sejak April hingga Juni 2019.
“karena menunggak selama tiga bulan, kami telah memutus sambungan listriknya, kami sudah berulang menghubungi developernya namun tidak ada kepastian kapan akan dilakukan pembayaran,” kata Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Takengon Ahmad Denri Polman melalui sambungan selularnya, Selasa (09/07/2019).
Sebelumnya pihak PLN telah memasang stiker pemberitahuan tentang pemutusan aliran listrik sementara pada tanggal 12 Juni 2019 dengan harapan pelanggan PLN atas nama Mahdi dapat membayar tunggakan itu senilai Rp.5.100.815.
Pemberitahuan pemutusan aliran listrik itu dipasang pihak PLN dipintu gerbang bangunan rumah sakit regional yang direncanakan akan rampung pada akhir tahun 2019 itu. Daya arus yang tercatat di gedung itu 23 Kilo Volt Ampere (kVA).
“sudah sering kami sampaikan untuk segera melunasi tunggakan pembayaran, namun belum ada kepastian waktu pembayaranya hingga saat ini, jawaban yang kami terima hanya akan segera ditindak lanjuti,” keluah Ahmad Denri Polma dengan nada lirih.
Ia berharap, pelanggan yang menunggak melakukan pembayaran untuk segera melunasi tunggakanya itu. “Dengan kebutuhan masyarakat Aceh Tengah yang tinggi membayar tagihanya akan dapat meningkatkan layanan PT. PLN lebih baik, sehingga pembangunan ekonomi rakyat di Takengon juga dapat meningkat,” paparnya.
Lebih lanjut jelasnya, warga Aceh Tengah saat ini tercatat sangat minim melakukan penunggakan. Ia pun berharap citra positif masyarakat tidak tercoreng. “Seharusnya budaya ini yang dipertahankan,” tutup Ahmad Denri Polman.
Untuk diketahui, selain stiker bertuliskan “Aliran arus listrik anda diputus sementara, silahkan selesaikan dulu tunggakanya”, pihak PLN turut menempel resi tunggakan lengkap dengan nomor pelanggan.
Hingga berita ini diterbitkan, Medi ini belum mengetahui alasan lambatnya pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan PLN. Ketika Dirut RSUD Datu Beru Takengon Hardiyanis dikonfirmasi, ponselnya sedang berada diluar jangkauan.
Untuk diketahui, bangunan rumah sakit regional itu dimulai sejak Tahun 2010 melalui anggaran Pemerintah Aceh, namun hingga kini belum bisa dipastikan akan rampung pada akhir tahun 2019 mendatang. (Karmiadi)