Pajero Tutup Pabrik?

Analisaaceh.com | Mitsubishi Motors Corporation, secara resmi mengumumkan penutupan pabrik mereka di Kota Sakahogi, Prefektur Gifu, Jepang yang memproduksi Pajero, pada Senin (27/7/2020).

Keputusan tersebut berdasarkan rapat dewan direksi Mitsubishi Motors Corporation yang memutuskan penghentian produksi di dalam negeri terhadap anak usaha Pajero Manufacturing Co., Ltd. Penghentian produksi akan berlangsung pada paruh pertama tahun depan.

Lantas bagaimana dengan nasib produksi Pajero Sport yang ada di Indonesia?

Deputy Group Head of Planning & Communication Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Intan Vidiasari menjelaskan bahwa yang tutup pabrik di Jepang adalah pabrik Mitsubishi Pajero dan Delica, namun bukan Pajero Sport.

“Jadi bukan Pajero Sport, beda produknya. Pajero itu Pajero yang keluaran pertama. Di Indonesia dan di seluruh dunia Pajero Sport aman karena beda produk,” jelas Intan dilansir CNBC Indonesia.

Lalu bagaimana kondisi industri otomotif Indonesia saat ini? Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil selama Juni 2020 mencapai 12.623 unit, melesat 255% dari Mei 2020 yang hanya 3.551 unit. Meski demikian, jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu yang mencapai 59.600 unit, penjualan mobil Juni 2020 ambles 78%.

Secara total, penjualan mobil selama Januari-Juni 2020 mencapai 260.933 unit, terkoreksi 45,87% dari Januari-Juni 2019 sebanyak 482.097 unit. Tahun lalu, total penjualan mobil nasional menembus 1.030.126 unit.

Gaikindo mencatat, selama Juni 2020 ini, penjualan positif ditorehkan beberapa pabrikan yakni Toyota 3.775 unit, Suzuki 2.755 unit, Mitsubishi 2.404 unit, Honda 1.267 unit, dan gabungan merek lain sebanyak 1.185 unit.

Kendati mulai meningkat, Gaikindo masih realistis soal dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis otomotif. “Masih jauh lah. Kita kan normalnya 90-100 ribuan [unit per bulan]. Ini baru 12 ribu. Ya cukup berat,” kata Sekjen Gaikindo, Kukuh Kumara.

Gaikindo memang mencoba realistis kaitannya dengan kondisi pandemi Covid-19 yang dalam beberapa hari terakhir terus memecahkan rekor kasus positif. Kukuh mengakui itu menimbulkan kekhawatiran pada sejumlah pengusaha di sektor otomotif.

Sumber: CNBC Indonesia

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakAncam Keamanan Negara, Trump Akan Larang TikTok di AS
Artikulli tjetërKasus Covid-19 Aceh Bertambah 21 Orang, Lima Diantaranya Nagan Raya