Categories: ACEH BESAR

Pasie Jantang Lhong Jadi Lokasi Peluncuran Program Katana BNPN

ANALISAACEH.COM, ACEH BESAR | Kawasan Pasie Jantang, Kecamatan Lhong Aceh Besar menjadi lokasi penyelenggaraan peluncuran program Keluarga Tangguh Bencana atau Katana. Pemilihan lokasi di Provinsi Aceh ini sekaligus untuk memperingati 15 tahun gempa dan tsunami Aceh yang menelan korban jiwa ratusan ribu orang.

Kepala BNPB, Doni Monardo menyampaikan bahwa, bangsa Indonesia harus belajar banyak dari peristiwa tsunami 26 Desember 2004 di Aceh dan sekitarnya.

“Bencana tsunami menimbulkan korban lebih dari 200 ribu jiwa di berbagai wilayah. Bahwa gempa dan tsunami adalah peristiwa yang berulang,” ujar Doni.

Doni menambahkan bahwa, kita semua harus memahami dan melakukan berbagai langkah strategis, agar kelak bila terjadi peristiwa seperti di Aceh, kita semua bangsa Indonesia bisa mengurangi korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Doni juga menekankan pesan Presiden Jokowi pada 2 Februari 2019 silam, yaitu semua masyakarat selama 5 tahun yang akan datang berkesempatan untuk memperoleh program edukasi dan stimulasi dalam penanggulangan bencana.

Latar belakang tersebut mendorong BNPB untuk memperkuat keluarga dalam penanggulangan bencana. Dalam konteks bencana, keluarga menjadi fokus dan inti sehingga diharapkan dalam upaya peningkatan ketangguhan bencana dan ketahanan terhadap bencana. Konsepsi katana menjadi penting dan dapat dikembangkan serta diterapkan sebagai proses yang terus menerus.

Terkait dengan persiapan peluncuran program Katana, pada Jumat (6/12), tampak deretan tenda yang berjejer rapi dengan dilengkapi fasilitas dapur umum dan MCK. Pembukaan program yang berlokasi di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar itu akan dihadiri oleh Kepala BNPB dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

“Lokasi Pasie Jantang ini sangat berdekatan dengan Gua Eek Leuntie yang menunjukkan jejak tsunami sejak 7.500 tahun lalu. Ini juga sebagai pengingat kepada seluruh masyakarat mengenai potensi ancaman bahaya gempa dan tsunami yang dapat berulang terjadi,” ungkap Doni.

Peluncuran program tersebut akan berlangsung pada Minggu, 8 Desember 2019 dan dihadiri oleh BPBD seluruh Indonesia, TNI, Polri, serta mitra penanggulangan bencana seperti perguruan tinggi, PMI, Orari, RAPI, LPBI NU, MDMC, PKPA, media dan sukarelawan. (TSM)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

2 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

2 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

2 hari ago

Aceh Fokus Tertibkan Tambang Ilegal di Tiga Kabupaten

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menetapkan tiga kabupaten, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, dan…

3 hari ago

Perempuan Paralegal Aceh Desak Redefinisi Tambang Rakyat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sejumlah perempuan paralegal dari berbagai wilayah di Aceh yang tergabung dalam…

4 hari ago

Perjalanan Prof Juwaini, Anak Nelayan Jadi Guru Besar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam prosesi penyerahan Keputusan Menteri Agama (KMA) bagi Guru Besar rumpun…

4 hari ago